Santunan Rp 500 juta, Baznas Garut: "Ini Masuk Pada Program Garut Cerdas"


Garut,JABARBICARA.COM--- Bupati Garut Rudy Gunawan memberikan apresiasi kepada kinerja Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Garut, yang selama telah membantu program program kegiatan Pemerintah Daerah. Salah satu dari sekian banyak program pemerintah tersebut, yakni pemberian santunan sebesar Rp 500 Juta.

"Saya apresiasi dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Baznas Garut. Dimana hari ini telah menyalurkan santunan untuk seribu lima ratus guru honorer di Kabupaten Garut. Sebelumnya juga, Baznas Garut telah banyak membantu pemerintah daerah dalam menjalankan program program kemanusiaan, pendidikan, keagamaan, dan lainnya." kata Bupati dalam sambutannya pada upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tingkat Kabupaten di Lapang Otto Iskandardinata, Senin (25/11/2019).

Sementara itu, Ketua Baznas Garut, Rd. Aas Kosasih menyampaikan, santunan sebesar Rp 500 juta ini akan dibagikan ke 1.500 guru honorer yang ada di Kabupaten Garut. Adapun teknis pemberian santunan ini akan dilaksanakan oleh pihak PGRI Garut.

"Ini masuk pada program Garut Cerdas. Santunan ini non bantuan APBD dan akan dibagikan kepada seribu lima ratus guru honorer berikut kegiatan PGRI lainnya," kata Aas ditemani Ketua PGRI Garut, Mahdar Suhendar.

Aas mengatakan, bantuan ini pada dasarnya sesuai komitmen dengan Pemerintah Daerah bahwa ketika zakat profesi terkumpul maka tentunya Baznas akan kembali mendistibusikan pengumpulan zakat tersebut kepada orang yang berhak menerimanya (mustahik).

"Atas dasar ini yang salah satu yang menjadi permasalahan di Kabupaten Garut, khususnya di dinas pendidikan, masih banyaknya guru honorer atau yang tidak menerima bantuan dari APBD. Oleh karena itu, atas inisiasi Baznas, PGRI, dan Disdik, maka dikeluarkan anggaran ini untuk mereka, yakni para guru honorer," katanya.

Aas berharap, dengan adanya bantuan ini dapat memberikan kemakmuran, kemampaatan tentang zakat yang dihimpun atau dikumpulkan kembali diberikan kepada orang yang berhak menerimanya.

"Dan mudah mudahan juga ke depannya, seseuai intruksi Pa Bupati kepada para ASN termasuk guru yang masih ada sisa gaji nya dapat dipotong untuk bayar zakat profesinya. Nanti bagian keuangan akan menginventarisir atau mendata lagi," ujarnya.

Ketua PGRI Garut, Mahdar menambahkan, pihaknya akan terus berupaya sekuat tenaga memperjuangkan hak-hak guru-guru honorer menjadi PNS atau masuk pada kelompok Pegawai Pemerintah Perjanjian Kontrak (P3K).

"Ya jelas, kami akan terus berjuang untuk memperbaiki nasib mereka. Ya kalau tidak masuk pada PNS, kami dorong untuk menjadi guru kategori P3K," ujar Mahdar. (Yuyus Ys/Ik)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.