Sekarang Terbukti Kebenarannya, 5 Teori Sains yang Dulu dianggap Sesat


JABARBICARA.COM-- Perkembangan ilmu pengetahuan sangat berpengaruh terhadap kemajuan berbagai aspek kehidupan, seperti kesehatan, pangan, astronomi, dan sebagainya. Namun, siapa sangka, teori yang dijadikan landasan berbagai ilmu pengetahuan saat ini ternyata dulunya sempat dianggap menyesatkan lantaran tidak sesuai dengan kepercayaan yang berkembang di masyarakat pada masa itu.

Dilansir dari IDN TIMES, Butuh berabad-abad lamanya hingga teori yang dianggap menyesatkan ini akhirnya terbukti kebenarannya dan mampu mengubah dunia. Lantas, teori sains apa sajakah itu? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Bumi itu bulat

Pada abad ke-6 SM, Pythagoras menyatakan bahwa bumi itu bulat, meskipun para filsuf Yunani lainnya tetap tidak yakin. Menurut laman Biography, Ancient, dan Britannica, berabad-abad kemudian, beberapa astronom juga menyatakan teori bahwa bumi itu bulat, seperti Copernicus, Galileo Galilei, Giordano Bruno, dan Kepler, namun masyarakat menolak teori ini, bahkan beberapa di antaranya sampai dihukum karena dianggap sesat.Teori ini baru diterima pada 1492 ketika Christopher Columbus melakukan penjelajahan mengelilingi dunia dan tidak menemukan ujung bumi. Hal yang sebaliknya justru terjadi saat ini saat orang yang beranggapan bahwa bumi itu datar dianggap sebagai seorang yang kuno dan tidak logis.

2. Matahari adalah pusat tata surya

Sejak 2000 tahun lalu, Aristoteles, seorang filsuf Yunani berpandangan bahwa bumi merupakan pusat alam semesta dan matahari bergerak mengorbit bumi. Gagasan ini kemudian dipercaya mayoritas masyarakat sedunia hingga berabad-abad kemudian.Menurut laman Britannica, karena berpegang teguh pada teori geosentris Aristoteles, gereja menghukum Giordano Bruno dengan cara dibakar di tiang pancang karena menyatakan bahwa matahari merupakan pusat tata surya dan planet-planet bergerak mengorbit matahari.Tak hanya itu, mengutip dari laman Biography, Galileo Galilei juga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup lantaran mendukung teori heliosentris Copernicus yang beranggapan bahwa matahari adalah pusat tata surya.Setelah teori heliosentris terbukti kebenarannya, Galileo Galilei kemudian dikenal sebagai bapak ilmu pengetahuan modern.

3. Teori seleksi alam

Sebelum adanya teori seleksi alam, orang-orang zaman dahulu meyakini bahwa kehidupan di bumi tidak mengalami perubahan selama ribuan tahun. Orang-orang bahkan lebih percaya pada hal-hal yang sifatnya supranatural daripada teori ilmiah.Dilansir laman Live Science, Darwin pertama kali merumuskan teorinya tentang seleksi alam dalam bukunya yang berjudul On the Origin of Species pada 1859. Teori ini menjelaskan bagaimana organisme berubah dari masa ke masa sebagai akibat dari perubahan sifat fisik atau perilaku yang dapat diwariskan.Perubahan yang memungkinkan suatu organisme untuk beradaptasi dengan lingkungannya lebih mungkin mampu bertahan hidup dan memiliki lebih banyak keturunan.Sebelum mengemukakan teorinya tentang seleksi alam, Darwin sempat menahan publikasinya selama bertahun-tahun karena takut akan reaksi dari kubu oposisi. Benar saja, gagasannya ini menuai kontroversi, khususnya dari para politikus dan pemuka agama.Seiring berjalannya waktu, bukti-bukti mengenai teori evolusi seleksi alam ini semakin jelas dan gagasan Darwin tentang seleksi alam telah menjadi landasan ilmu biologi dan ilmu pengetahuan modern.

4. Penyakit disebarkan oleh kuman

Setelah tiga dari lima anak Louis Pasteur meninggal karena penyakit menular, ia melakukan penelitian dan membuat gagasan bahwa penyakit menular disebabkan oleh kuman.Dilansir laman Science History, ketika ia pertama kali mengemukakan teorinya pada 1850-an, ia mendapat perlawanan keras dari sejumlah kalangan, utamanya komunitas medis. Pada masa itu, keyakinan yang berkembang adalah bahwa penyakit disebabkan karena melemahnya atau adanya ketidakseimbangan dalam kondisi internal individu.Namun, saat ini, gagasannya yang menyatakan bahwa bakteri tertentu bertanggung jawab dalam memicu penyakit sudah dipercaya dan banyak dipelajari. Berkat kerja kerasnya jugalah, kita semua jadi tahu bahwa kunci untuk mencegah penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh adalah menjaga kebersihan guna meminimalkan penyebaran kuman.

5. Bakteri yang menyebabkan radang lambung

Pada 2005, Barry J. Marshall dan J. Robin Warren dianugerahi Hadiah Nobel untuk penemuan mereka tentang bakteri yang bertanggung jawab atas sakit maag.

Namun, bertahun-tahun sebelumnya, teori ini ditentang oleh lembaga ilmiah yang menyatakan bahwa bakteri tidak bisa hidup di lingkungan asam lambung dan mereka meyakini bahwa maag dipicu oleh stres atau pola makan yang buruk.

Pada akhirnya, untuk membuktikan kebenaran teorinya, Marshall menelan bakteri berbahaya yang berada di cawan petri. Aksinya ini mampu mengubah wajah ilmu kedokteran dan membuat dirinya dianugerahi Hadiah Nobel.
Demikian tadi beberapa teori sains yang sempat ditentang. Namun, setelah kebenarannya dapat dibuktikan, teori ini menjadi landasan dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern. 
Diambil dari IDN TIMES 

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.