Sepenggal Cerita Perwira Putra Garut Asli.


Garut. JABARBICARA.COM--- Hidup adalah perjuangan dan pengorbanan. Lebih baik pulang nama dari pada jadi pengkhianat bangsa. Itulah yang tertanam dalam diri Prajurit TNI satu ini dalam melaksanakan tugas serta pengabdiannya kepada bangsa dan negara Indonesia.

Adalah Mayor Inf Hamzah Budi Susanto, S.E, sosok prajurit tersebut. Saat ini dirinya menjabat Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0611/Garut.

Saat dijumpai reporter jabarbicara.com, Sabtu (14/12/2019), Mayor Inf Hamzah bersedia mencerikatan sepenggal pengalamannya saat dirinya bertugas di daerah konflik.

Diceritakannya, sejak lulus Akademi Militer (Akmil) tahun 2003, dirinya langsung ditugaskan menjadi Danramil tempur di daerah konflik.

"Kebetulan waktu itu, saya ditugaskan menjadi Danramil di daerah Pidie, Aceh. Lalu masuk Bataliyon di daerah Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Aceh Utara," ucapnya.

Ia menjelaskan, waktu itu, di Aceh sedang terjadi konflik separatis bersenjata Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dirinya sangat susah untuk berinteraksi dengan masyarakat. Gerak kita sangat terbatas. Tidak seperti sekarang bebas berinteraksi, jalan-jalan dan beraktifitas lainnya.

"Tetapi dengan hikmah Tsunami yang waktu itu terjadi di sebagian besar wilayah Aceh, sehingga terjadi kesepakatan yang dikemas menjadi Momerendum of Understending (MoU) antara GAM dan Pemerintah Indonesia, maka terjadilah perdamaian dan akhirnya fokus terhadap pemulihan Aceh pasca Tsunami yang menyebabkan situasi Aceh mulai kondusif," katanya.

Setelah bertugas di Aceh, lanjut Mayor Inf Hamzah, dirinya lalu bertugas di Brigif 15 Kujang II Cimahi. Selama 5 tahun bertugas di Brigif 15 Kujang II Cimahi, beberapa jabatan pernah di embannya yakni sebagai Kepala Seksi Teritorial, Kepala Seksi Operasi dan Komandan Datasement Markas.

"Pada saat di Brigif 15, saya mendapat kehormatan untuk melaksanakan tugas Pengamanan Perbatasan RI-PNG di sektor selatan Merauke, Papua," ujarnya.

Dengan berbagai pengalaman yang dialaminya, dirinya sangat bersyukur kepada Allah SWT yang mana masih memberikan kesempatan untuk mengabdikan diri kepada bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai ini.

Ia berpesan, kita harus waspada terhadap pihak pihak yang ingin memecah belah bangsa dan negara Indonesia yang sudah teruji kekuatannya.

"Indonesia adalah negara yang berdaulat dengan system pertahanan rakyat semesta yang melibatkan seluruh rakyat Indonesia ikut berjuang membela negara. Siapapun yang mau merusak dan menghancurkan NKRI harus berhadapan dengan TNI dan Rakyat Indonesia," pungkasnya. (DSF/Aep S)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.