Siapa Peduli? Bangunan Kumuh bekas Tajug di bawah jembatan tempat berlindung Ma Ikah


GARUT. JABARBICARA.COM-- Banyak ternyata orang yang hidup kesehariannya berada dalam kondisi yang 'sangat' memprihatinkan.
Betapa tidak! Kurang dari dua kilometer dari pusat perkantoran Pemkab Garut, di tepi bawah jurang sebuah jembatan Jalan Pembangunan, dekat MAN 2 Garut, seorang ibu tua bernama Ma Ikah bersama anaknya tinggal dalam gubuk reyot dan kumuh.

Demikian digambarkan Ketua LazisMu Garut, Asep Muslim Nurdin kepada jabarbicara.com, sesaat setelah menyampaikan bingkisan sembako, sekedar untuk menyambung hidup mereka. Minggu (03/05/2020).

Menurut Asep, derasnya air terjun melengkapi kondisi keprihatinan hidup, menambah suasana gelisah pengisi gubuk itu, Ma Ikah beserta anaknya.

"Ma Ikah tinggal di gubug itu bersama seorang anak setelah berbilang tahun ditinggalkan suami. Tanpa penghasilan harian karena tidak punya pekerjaan, hidupnya berada dalam ketidak-pastian," ungkap Asep.

Seorang anak laki-laki Ma Ikah, lanjut Asep, bernama Epul. Dia hanya sebagai pekerja lepas di sebuah klinik di jln Pembangunan.

"Mereka nyaris luput dari perhatian pihak-pihak yang memiliki kapasitas untuk membantunya, terkhusus pihak Pemerintah Daerah Garut," keluh Asep.

Asep menambahkan, ketika Ma Ikah ditanya terkait pihak pemerintah yang datang mengontrol atau sejenisnya, Ma Ikah dengan keluguannya tak dapat menjawab secara pasti.

"Pernah ada beberapa orang datang. Entah dari Pemerintah atau siapa. Mereka berjanji akan segera membangun rumahnya," ujar Asep menirukan pengakuan Ma Minah. (AZ/jabarbicara)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.