SIGAP, Model Kebersamaan Lembur Tohaga Lodaya Perum Banyongbong Asri


GARUT, JABARBICARA.COM-- Dalam era pandemi Covid-19, khususnya dalam bidang ketahanan pangan, warga Lembur Tohaga Lodaya Perum Bayongbong Asri memiliki satu mekanisme kebersamaan untuk mencegah terjadinya kerawanan pangan. Mekanisme ini dinamakan SIGAP (Sistem Gotong Royong Antar Warga)

Dalam program SIGAP ini tehnik pelaksanaannya yaitu setiap warga Lembur Tohaga Bayongbong Asri menyisihkan beras yang dimasukan ke dalam PERELEK (tabung terbuat dari bambu untuk menyimpan sumbangan beras), yang kemudian setiap hari minggu petugas pengurus Lembur Tohaga Lodaya Perum Bayongbong Asri berkeliling ke tiap tiap rumah warga dan mengambil beras yang ada di PERELEK. Beras yang telah diambil kemudian dikumpulkan dan disimpan di Lumbung Beras yang telah disediakan.

Adapun penggunaan beras tersebut yaitu untuk diberikan kembali kepada warga yang tidak mampu atau warga yang terdampak pandemi Covid-19, dan apabila masih ada sisa maka berasnya akan dipergunakan untuk kegiatan kegiatan sosial maupun keagamaan.

Mekanisme kebersamaan warga dalam bidang ketahanan pangan yang dinamakan SIGAP ini menurut pengakuan beberapa warga sangat membantu dan bermanfaat sekali khususnya bagi warga yang tidak mampu ataupun warga yang terdampak pandemi Covid-19 di sisi ekonomi.

Saat dimintai tanggapannya, Ketua Lembur Tohaga Lodaya Perum Bayongbong Asri, Yadi Riyadi mengatakan, "pelaksanaan pengumpulan beras ini sudah dijalankan sudah sejak lama, namun dulu memang konteknya untuk kegiatan keagamaan, seiring adanya pandemi Covid-19 maka sistem pengumpulan beras ini selain untuk kegiatan keagamaan juga untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 sehingga di Lembur kami tidak ada istilah warga yang kekurangan pangan", ujar Yadi Riyadi

Mekanisme kebersamaan yang dinamakan SIGAP ini diharapkan dapat menjadi contoh positif bagi lembur atau kampung lainnya dalam menyikapi pandemi Covid-19. (Hendar/Jb)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.