Sikapi Rencana Gugatan Keluarga Pasien Meninggal, Ridwan Setiawan: 'Pelayanan Kesehatan di RSU masih Jauh dari Harapan Ideal'


GARUT, JABARBICARA.COM-- Polemik pelayanan kesehatan dan profesionalisme penanganan pasien, yang memerlukan pelayanan kesehatan di salah satu RS di Kabupaten Garut mulai disoal. Rencana salah satu keluarga pasien yang akan menggugat RSU mulai menjadi perhatian dan perbincangan warga masyarakat Garut.

Salah seorang aktivis Corps Brigade Rakyat (COBRA) Ridwan Setiawan, yang beralamat Kampung Seni Desa Jayawaras Kecamatan Tarkid Garut, menuturkan pengalaman serta penilaian terkait pelayanan kesehatan di Kabupaten Garut kepada Media.

"Saya ditugaskan oleh Ketua Umum untuk melakukan advokasi pasien atau keluarga pasien di RSUD Dr. Slamet Garut, lebih dari sepuluh tahun. Dari hari pertama saya ditugaskan sampai hari ini, belum banyak perubahan positif di RSUD Dr. Slamet Garut, khususnya dalam bidang pelayanan," ungkap Ridwan.

Selanjutnya Ridwan membeberkan keluhan yang selalu berulang serta diabaikan pihak pengelola RSU, di antaranya:

  1. Pasien yang datang dalam keadaan darurat tidak langsung ditangani, melainkan harus mengurus administrasi terlebih dahulu;
  2. Pasien yang berobat atau dirawat inap melalui fasilitas BPJS terkadang harus membeli obat di luar Apotek rumah sakit, dengan alasan obat kosong atau tidak tersedia;
  3. Fasilitas ambulans yang seharusnya gratis tetap ditarif dengan nilai ratusan hingga jutaan rupiah, tergantung jarak;
  4. Pasien/keluarga pasien harus mencari sendiri ruangan yang kosong untuk rawat inap. Tidak ada koordinasi antara IGD dengan setiap ruangan;
  5. Sering terjadi penahanan pasien yang sudah diperbolehkan pulang karena belum membayar biaya perawatan. Bahkan seringkali terjadi penahanan jasad pasien yang sudah meninggal;
  6. Diduga sering terjadi malpraktik, namun keluarga pasien biasanya hanya pasrah menerima kenyataan, karena tidak tahu kemana harus mengadukan nasibnya;
  7. Sering terjadi pasien yang meninggal karena terlambat ditangani. Diduga para petugas kesehatan kurang cekatan dalam menangani pasien;
  8. Dalam hal keamanan, seringkali terjadi pencurian barang-barang berharga di lingkungan rumah sakit;
  9. Dalam hal kebersihan dan sanitasi, banyak pengunjung merasa terganggu dengan kotornya lingkungan rumah sakit.

"Masih banyak lagi keluhan lain yang dirasakan hampir semua pasien atau keluarga pasien," ungkap Ridwan.

Ridwan berharap, pemerintah Kabupaten Garut menata RSUD Dr. Slamet dengan lebih serius lagi. Selain itu, DPRD Garut, dalam hal pengawasan lebih maksimal sehingga kualitas pelayanan publik yang di berikan ke masyarakat ke depannya lebih baik.

"Jangan sampai Rumah Sakit kebanggan Garut ini, tidak memenuhi harapan masyarakat dalam hal pelayanan. Serta dalam pengelolaan sesuai dengan tuntutan peraturan perundangan yang semestinya." kata Ridwan.

Ridwan juga berharap, peristiwa meninggalnya salah seorang pasien bernama Yogi, yang diduga terjadi kelalaian dari RSUD Dr. Slamet Garut tak terulang kembali.

"Peristiwa ini merupakan salah satu dari sekian banyak keluhan yang sering di sampaikan masyarakat. Saya berharap, masalah ini segera dituntaskan agar tidak menjadi preseden buruk bagi pelayanan RSUD dr. Slamet Garut ke depannya. Serta harus di jadikan momentum evaluasi menyeluruh sehingga kualitas pelayanan kesehatan sesuai harapan masyarakat," tandasnya. (Ridwan F)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.