Survei LSN: 68,1% Publik Menolak Usulan Penundaan Pemilu 2024 dan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Jokowi.


JABARBICARA.COM - Mayoritas publik menolak soal usulan penundaan Pemilu 2024 sekaligus perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dimana, usulan itu muncul dari beberapa tokoh nasional, diantaranya Airlangga HartartoMuhaimin Iskandar, dan Bahlil Lahadalia.

Hal itu terlihat dalam hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) yang dilakukan pada 12 - 24 Februari 2022 di 34 Provinsi.

"Berdasarkan temuan survei LSN, sebanyak 68,1 persen responden menyatakan tidak setuju terhadap usulan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi dengan alasan apapun," kata Direktur Eksekutif LSN, Gema Nusantara Bakry dalam rilis survei secara virtual, Kamis (03/03/2022).

Sedangkan, hanya 20,5 persen responden yang mengaku setuju dan sebanyak 11,4 persen menjawab tidak tahu alias tidak dapat memberikan tanggapan.

Menurut Gema, dengan demikian, meskipun mayoritas publik mengaku puas terhadap kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, sebagian besar dari mereka menentang ide penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.

Ia menyebut, bahwa bagi mayoritas publik, keberhasilan Presiden Jokowi dalam memimpin negeri ini tidak boleh dijadikan pembenaran untuk melanggar Konstitusi, mencederai amanat reformasi dan semangat demokrasi. 

Selain itu, publik justru berharap nama Jokowi yang berhasil memimpin negeri ini dalam dua periode tidak dirusak oleh ide-ide liar yang mungkin dapat memicu munculnya kekacauan baru di Republik ini

"Mayoritas publik berharap Pemilu 2024 tetap terlaksana dan Presiden Jokowi dapat mengakhiri kekuasaannya dengan mulus (soft landing)," jelas Gema.

Sebelumnya, mayoritas publik 70,4 persen mengaku puas terhadap kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini.

Sementara, sebanyak 26,8 persen, menunjukan bahwa publik mengaku tidak atau kurang puas terhadap kinerja pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

Lalu, sebanyak 2,8 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak dapat memberikan tanggapan.

Sebagai informasi, Survei Lembaga Nasional (SLM) ini dilakukan 12 - 24 Februari 2022 di 34 Provinsi yang ada di seluruh Indonesia.

Jumlah sampel sebesar 1537 responden, diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling).

Margin of error kurang lebih 2,5 persen dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih dengan bantuan/pedoman kuesioner dalam format google form. (Tribun/Jabi)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.