Termasuk Untuk Garut, Jabar Selatan Masih Membutuhkan 12 Rumah Sakit


JABARBICARA.COM:--- Jawa Barat masih membutuhkan 10 hingga 12 rumah sakit baru, terutama untuk di wilayah selatan. Saat ini, kondisi fasilitas kesehatan di wilayah selatan dan utara masih memprihatinkan, karena lebih banyak dilayani Puskesmas. 

“Kalau kita lihat kondisi sekarang, sudah mulai banyak penduduk yang beralih ke selatan Jawa Barat, sehingga kebutuhan rumah sakit mendesak,” kata Kepala Dinkes Jabar Berli Hamdani, Sabtu. (06/07/2019).

Ia mengatakan, kemajuan pembangunan infrastruktur yang saat ini terjadi, membuat wilayah selatan Jawa Barat sudah mulai meningkat penduduknya. 

“Namun dari fasilitas kesehatan, terutama rumah sakit masih sangat kurang. Butuh antara 10 sampai 12 rumah sakit di wilayah selatan mulai dari Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis dan Pangandaran,” katanya.

Saat ini, jumlah rumah sakit di Jawa Barat mencapai 340 unit. Jumlah itu terdiri dari rumah sakit milik pemerintah dan swasta. 

“Kalau satu rumah sakit rata-rata memiliki 100 kamar tidur, maka jumlah tempat tidur ada 3.400 buah. Dengan jumlah penduduk sekitar 46 juta orang, maka jawa Barat masih kekurangan rumah sakit,” katanya.

Sementara itu, DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Barat mengusulkan program Satu Perawat Satu Desa untuk seluruh desa di Jawa Barat. 

“Program ini bertujuan selain untuk pemerataan perawat hingga ke desa-desa, juga untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui sosialisasi yang lebih intensif oleh tenaga perawat,” kata Sekretaris PPNI Jabar, Masri Mardjuki.

Program ini sudah diusulkan sejak tahun lalu, namun kurang mendapatkan tindak lanjut dari pemerintah kabupaten/kota. “Diharapkan bisa sinergis dengan program kerja antara provinsi dan kabupaten/kota. Namun masih ada kendala karena rata-rata mempersoalkan belum adanya payung hukum untuk program ini,” ujarnya.

Padahal, provinsi lain seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur malah melaksanakan program ini yang awalnya diusulkan PPNI Jawa Barat. 

“Program ini sebenarnya sudah pernah diusulkan kepada Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan (Aher) setahun yang lalu. Bahkan, pernah kami usulkan ke PPNI tingkat nasional. Respons dari Aher saat itu sangat positif dan mendukung program ini demi terciptanya masyarakat Jawa Barat yang sehat, namun sampai kini belum ada kelanjutannya,” katanya. (PR/Tg)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.