Ternyata Populasi Ular Weling Yang Mematuk Bocah SD Hingga Tewas, Banyak Berkeliaran


BANDUNG, JABARBICARA.COM - Populasi ular jenis Weling ternyata masih banyak berkeliaran di Bandung.

Seperti diketahui jenis ular ini telah mematuk bocah lelaki Andi Ramdani (11) hingga meninggal pada Rabu (22/1/2020) lalu.

Dikutip dari detik.com, anggota Yayasan Sioux Indonesia wilayah Jawa Barat Albiansyah menyebutkan populasi ular bernama latin Bungarus Candidus ini di tengah tengah masyarakat masih cukup banyak.

"Untuk populasi di sekitar Jawa Barat saya kira masih cukup banyak. Indikator secara umum bisa kita lihat dari banyaknya laporan warga soal penemuan ular Weling ini. Kita sering mendapat laporan dari beberapa grup WhatsApp, kadang juga dari anak-anak Damkar," ucap Albi, Minggu (26/01/2020).

Albi menyatakan gigitan ular tersebut memang cukup berbahaya. Bila penanganan tidak cepat, bisa bernasib serupa dengan Andi.

"Jenis bisa ularnya neurotoxin, sifatnya menyerang saraf. Di fase sistemik, orang yang kena gigit bisa mengalami gagal nafas. Kalau kurang cepat dan tepat penanganannya ya bisa sampai meninggal kayak kasus kemarin," tuturnya.

Albi menyayangkan langkah yang dilakukan keluarga saat penanganan pertama usai digigit. Keluarga Andi, menggunakan air dicampur garam saat mengetahui Andi terpatuk ular.

"Saat tergigit ular berbisa, lagi-lagi mesti kami ingatkan, jangan menggunakan cara-cara 'mitos' seperti merendam bekas gigitan dengan air hangat, garam atau mengikat bagian luka gigitan. Hal itu tidak akan berguna apa-apa. Cara paling tepat, gunakan langkah pertolongan pertama seperti panduan dari WHO 2016, yakni dengan melakukan imobilisasi yang bertujuan untuk mengurangi pergerakan pada korban. Imobilisasi bisa dilakukan dengan memasang alat atau penyangga (seperti korban patah tulang) pada sekitar areal gigitan. Dan segera ke rumah sakit agar korban mendapat penanganan medis," tuturnya. (Moli)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.