Tokoh Masyarakat Garut, Angkat Bicara terkait Nasib Honorer SMA Terbuka


[Rd. H Holil Aksan Umarzen, tokoh masyarakat Garut dan Fungsionaris DPP Partai Golkar (poto istimewa)]

BANDUNG, JABARBICARA.COM -- Salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat di sektor pendidikan yaitu program Sekolah Menengah Ataa (SMA) Terbuka, Program SMA Terbuka  menjadi alternatif dan solusi bagi anak usia sekolah yang tidak dapat menjangkau SMA reguler, supaya tetap bersekolah.

RD. Holil Aksan Umarzen sebagai sesepuh dan tokoh yang berasal dari Kabupaten Garut, angkat bicara terkait nasib para Honorer  yang bertugas di SMA TERBUKA yang ada di wilayah Jawa Barat.

Rd Holil Aksan, Fungsionaris DPP Partai Golkar kepada Media mengatakan, " Ya.. betul saat saya bersilaturahmi dengan saudara-saudara yang ada di Garut, ternyata ada beberapa orang yang bekerja di SMA TERBUKA, dan mereka ternyata sudah satu tahun lebih tidak mendapatkan bantuan dan anggaran secara khusus dari Pemprov Jawa Barat."

"SMA TERBUKA sendiri keberadaannya ada di sekolah sekolah Negeri yang ada di Jawa Barat, hal ini tentu sangat di sayangkan,  apalagi notabene IPM di Jawa Barat masih rendah," tambah RD. Holil Aksan

Lanjut Rd Holil Aksan, "Dari Informasi  yang saya terima kurang lebih 1700 tenaga Honorer yang bekerja, sebagai guru di SMA Terbuka yang ada di Jawa Barat,  mereka tidak dibayar gajinya, nah hal ini mungkin saja sudah termasuk guru-guru yang ada di Kabupaten Garut dan Tasikmalaya".

"Dengan demikian saya berharap, Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar memperhatikan nasib dan kesejahteraan para Guru ini," ujarnya.

"Sudah menjadi keharusan dan kewajiban Pemerintah Provinsi Jawa Barat,  Gubernur Jawa Barat, agar para Guru di SMA Terbuka  lebih diperhatikan kesejahteraan dan masa depannya, karena sangatlah kasihan apabila mereka bekerja tidak dibayar atau di tunggak karena sudah barang tentu Guru Honorer ini sangat memerlukan untuk menyambung kebutuhan hidup sehari-hari, apalagi hal ini terjadi sudah satu tahun lebih, dan luput dari pantauan masyarakat, Guru pamong SMA TERBUKA ini belum dibayarkan hak haknya," ungkap Rd Holil Aksan.

"Jadi kalau bisa, bukan hanya dibayar hak haknya, tetapi harus ditambah nilainya agar kedepan Guru Honorer ini merupakan bagian yang penting yang ada di negara ini, dalam tugasnya mencerdaskan kehidupan bangsa," pungkas RD Holil Aksan. (Rf/jabi) 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.