Usai Kunjungi Konstituen Yang Dirawat di RS, Dadan Tekankan Pentingnya Sosialisasi Identitas Kependudukan Oleh Pemda


Garut. JABARBICARA.COM--- Anggota DPRD Garut dari Fraksi PDIP Perjuangan Dadan Wardiansyah mendapat telepon dari saudaranya yang menginformasikan bahwa ada dua orang konstituennya yang dirawat di rumah sakit, Senin (16/12/2019).

Pasien atas nama Dewi (17 thn) yang beralamatkan di kp. Cibunar desa Sukamulya kecamatan Pakenjeng yang menderita penyakit maag kronis dan oleh dokter disarankan untuk dirawat.

"Namun setelah saya berbincang-bincang, pasien tersebut tidak mempunyai persyaratan seperti jaminan kesehatan, jangankan jaminan kesehatan, kartu keluarga dan KTP tidak punya," ujar Dadan.

Dadan berharap untuk kedepannya supaya KK dan KTP itu harus menjadi syarat mutlak yang harus dipunyai oleh semua warga. Namun hal ini juga membuktikan bahwa sosialisasi tentang perlunya dokumen identitas pribadi itu tidak atau belum tersosialisasikan ke seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Garut.

"Ini adalah salah satu contoh, namun saya tidak dalam rangka menyalahkan siapa-siapa. Tugas kita untuk kedepannya supaya tingkat sosialisasi itu harus menyentuh ke seluruh lapisan masyarakat," harapnya.

Dadan beranggapan, mungkin hal ini juga terkendalanya bukan hanya soal sosialisasi, namun kesadaran masyarakat sendiri akan pentingnya atau perlunya dokumen identitas diri seperti KK dan KTP.

"Dokumen ini diperlukan bukan hanya untuk kepentingan saat sakit saja, namun juga diperlukan juga untuk kegiatan-kegiatan lain seperti untuk melamar pekerjaan, menikah, berurusan dengan bank atau birokrasi, dsb. Semua itu harus berbasis identitas," ujar Dadan.

Dadan juga mengeluhkan terkait pencetakan KTP itu sendiri yang sangat sulit, karena untuk Kabupaten Garut pencetakan atau blangko KTP nya itu sangat terbatas sekali.

" Saya pernah memanggil kepala dinas disdukcapil dan ternyata untuk Kabupaten Garut itu per 1 bulan atau per 2 minggu itu hanya difasilitasi 500 blangko KTP, kalau kita hitung-hitungan KTP 500 dibagi desa di Kabupaten Garut sudah 420 Desa kan bisa dibayangkan hanya berapa orang yang kebagian," keluhnya.

Terkait dengan pengobatan pasien atas nama Dewi, Dadan saat ini sedang berupaya untuk memfasilitasi, karena Pemerintah Kabupaten Garut sekarang sudah ada program Lapad Ruhama.

"Saya arahkan ke pasien untuk membuat BPJS, setelah persyaratannya siap karena katagorinya sudah kategori sangat miskin, kita mengarahkan meminta bantuan melalui program Lapad Ruhama, dimana selama pembuatan BPJS, namun pasien sudah dirawat, maka sebelum aktif selama 14 hari atau 2 minggu itu bisa didanai oleh dana Pemda," jelas Dadan.

Di ruang IGD, Dadan yang didampingi kepala desa Sukamulya kec. Pakenjeng Jajang Suhendar mengunjungi pasien balita atas nama Cinta Salsabila (5 thn), yang orang tuanya merupakan warga dari kampung Talun desa Sukamulya Kecamatan Pakenjeng. Sama seperti seperti Dewi, orangtua Cinta juga tidak memiliki BPJS. Cinta juga tertahan di ruang UGD karena ruang perawatan anak penuh dan membludak.

Tak lupa dalam kunjungannya ini Dadan memberikan uang bekal untuk sehari-hari selama perawatan kedua pasien di rumah sakit tersebut. (Sopian/Ik)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.