Viral Video Diduga Lembang Park & Zoo Kebanjiran, Salah Satunya Menerjang Istal Kuda


JABARBICARA.COM - Viral di media sosial video yang menyebut kebun binatang  Lembang Park & Zoo (LPZ) di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, diterjang banjir.

Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @Kozirama Rabu (03/11/2021) dan menjadi viral. 

Dalam video singkat yang diunggah, terlihat arus air yang begitu deras menerjang salah satu istal atau kandang kuda yang ada di Lembang Park Zoo. 

Dalam kandang tersebut, tampak seekor kuda berwarna cokelat bertahan di sana. 

Arus air yang mengalir begitu deras hingga sampah-sampah ikut terbawa. Tampak pula rerumputan yang tersumbat di salah satu sisi bagian kandang.

"Lembang Zoo, they are getting a taste of their own medicine. Sama kayak sombong, serakah itu memang cenderung gak disadari," tulis keterangan sang pengunggah video.

Namun, hingga berita ini dipublikasikan, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai peristiwa banjir tersebut. 

Melihat video itu, warganet memberikan beragam komentar.

"Iya nih lembang lagi rame banget jadi sering ada genangan air tiap ujan dan di jalan raya arusnya deres banget padahal dulu jarang banget gitu. Di ciater juga kondisinya sama, daerah gak pernah banjir sekarang banjir, kata warga sih karena pembangunan tempat wisata yang lagi masif," ujar warganet.

"Kasian Binatang nyaaaa :( Btw tapi pembangunan Lembang Zoo memang bermasalah lahannya apa gmn?" tanya warganet.

"Saya kurang tau daerah itu, tapi bisa jadi ini dulunya daerah resapan air ya? Sedih liatnya semoga binatang-binatangnya segera dievakuasi," tulis warganet.

"Lembang memang seharusnya daerah resapan air utama karena daerah gunung & banyak pohonnya menahan cekungan Bandung. Makanya harusnya cuman ada rumah warga doang & tempat wisata alam aja. Ga banyak villa kosong & bangunan-bangunan beton kaya sekarang," komentar warganet.

"Iyaaaa, Lembang lagi kacau bngt kalau dikasih ujan terus terusan. Longsor dimana mana, aspal jalan mengelupas, solokan udah mggak bisa nampung curah air yang gede sampe airnya nyembur kejalan kerumah warga. Bahkan dibeberapa titik sampai banjir," tutur warganet.

Kawasan Wisata Lembang Banjir, Walhi Jabar Soroti Hal Ini

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi Jabar menyoroti bencana banjir yang terjadi di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang akhir-akhir ini terjadi.

Ketua Walhi Jabar Meiki W Paendong mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat banjir kerap terjadi di kawasan Lembang.

 Di antaranya penataan ruang termasuk pembangunan dan sarana prasarana penunjang dan bertambahnya kawasan terbangun.

"Akhirnya saat hujan airnya tidak langsung terserap oleh tanah karena terbentur dengan kawasan terbangun pengerasan dan akan mengalir ke daerah yang lebih rendah," jelas Meiki kepada Suara.com pada Senin (25/10/2021).

Dikatakannya, kondisi tersebut diperparah dengan sistem drainase yang buruk sehingga air yang semestinya mengalir lewat saluran malah meluber ke jalan umum dan pemukiman warga.

"Namun jika infrastruktur drainasenya baik maka air akan mengalir terus dan tidak akan terjadi genangan. Akibat dua faktor tersebut, maka air hujan lama tidak terserap dan tidak mengalir akhirnya terjadi genangan yang menyebabkan banjir," ungkap Meiki.

Menurut Meiki, kawasan serapan air juga menjadi terganggu seiring terus bertambahnya kawasan terbangun sehingga ikut menjadi penyebab banjir di kawasan Lembang.

"Kawasan serapan airnya juga mulai terganggu. Prinsipnya dengan semakin bertambahnya kawasan terbangun disana otomatis kemampuan fungsi serapan airnya juga berkurang," katanya.

Untuk mencegah agar tak semakin parah, Walhi Jabar terus mendorong agar pemerintah melakukan moratorium perizinan di kawasan Lemang yang menjadi bagian dari Kawasan Bandung Utara (KBU). Khususnya izin sarana komersil dan bisnis pariwisata lainnya.

 Sebab, kata dia, meskipun pariwisata yang mengusung konsep alam sekalipun, tetap ada kawasan yang akan terbangun.

"Meski janjinya menjaga kawasan terbangun 30 persen dan sisanya untuk kawasan hijau, tapi jika semakin banyak akan memberikan dampak buruk," sebut Meiki.

Kemudian, kata dia, perbaikan sistem drainase dan tata kelola penanganan masalah sampah pun harus menjadi perhatian serius.

Sebab, drainase dan prilaku buang sampah sembarangan akan menimbulkan dampak buruk seperti banjir.

Sumber: Suara.com

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.