Warga Garut Keluhkan, Setiap Turun Hujan Jalan-jalan Terendam Banjir


JABARBICARA.ID — Warga serta pengendara roda dua maupun roda empat di kawasan perkotaan Garut dipusingkan oleh banjir yang kerap melanda kala hujan turun.

“Lama-lama pusing juga. Setiap turun hujan, pasti jalan-jalan di Garut banjir. Ini kan sangat mengganggu,” kata Dani R (48), warga Karangpawitan.

Belakangan daerah terkena banjir di kawasan perkotaan Garut meluas, seiring intensitas hujan meninggi. Bahkan hujan turun sepanjang Kamis sore (11/04/2019) hingga malam membuat nyaris seluruh ruas jalan serta permukiman dilanda banjir.

Banjir dipicu hujan deras terjadi akibat banyak saluran drainase maupun sungai meluap sebab tak mampu menampung debit air. Ditambah banyak saluran tersumbat sampah. Sungai Cikendi yang melintasi pusat Garut Kota pun meluap dan sempat membuat warga panik.

Sebuah benteng perumahan Mandala Kelurahan Sukamentri, Garut Kota jebol diterjang banjir luapan Sungai Ciwalen. Sebuah rumah di Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi juga ambruk dilanda luapan Sungai Ciojar.

Banjir menggenai ruas-ruas jalan di kawasan perkotaan tak pelak membuat arus lalu lintas terganggu. Banyak kendaraan terpaksa berhenti menunggu surutnya air maupun berbalik mengambil jalur lain menuju lokasi tujuan. Tak sedikit kendaraan mogok ketika memaksa menerobos genangan banjir.

Ruas-ruas jalan di kawasan perkotaan terbilang langganan banjir meliputi kawasan Kecamatan Garut Kota, sebagian Kecamatan Karangpawitan, Kecamatan Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, dan sebagian Kecamatan Banyuresmi, antara lain ruas Jalan Pembangunan, Jalan Oto Iskandar Dinata, Jalan Rancabango, Jalan Cimanuk, Jalan Merdeka, Jalan Suherman, kawasan bunderan Jalan Jenderal Ahmad Yani, dan Jalan H. Hasan Arif.

“Di Garut Kota, hampir semua jalan yang ada terjadi banjir. Saya juga pulang dari kantor ke rumah sampai beberapa kali terpaksa memutar mencari jalan yang aman yang airnya tak terlalu tinggi. Bukan hanya tergenang, tapi arusnya juga cukup deras, seperti di daerah Pedes (turunan Jalan Raya Cimanuk),” kata Eli (50), pengendara sepeda motor warga Sukamantri

Menurutnya, pemerintah daerah setempat semestinya serius melakukan langkah-langkah penanganan banjir perkotaan. Sebab kalau dibiarkan, bukan saja mengganggu aktivitas masyarakat melainkan juga dapat mengakibatkan rusaknya fasilitas, bahkan tak menutup kemungkinan menimbulkan korban.

“Kerusakan jalan yang ada pasti akan lebih parah. Lubang-lubangnya semakin lebar, dan dalam. Jalan yang baru dibangun atau diperbaiki pun akan sia-sia. Ini kan berbahaya bagi pengendara. Apalagi jika tertutup banjir, bisa jatuh menimbulkan kecelakaan,” ujarnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Dadi Djakaria membenarkan dalam peristiwa banjir pada Kamis itu terdapat rumah warga rusak dan beberapa terendam. Namun dia tak memerincinya lebih lanjut.

“Petugas BPBD telah terjun ke lokasi untuk melakukan pendataan, dan membantu para korban,” ujarnya. (IK/Gun)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.