Ada Apa Prabowo ke Rumah Megawati


JABARBICARA.COM, JAKARTA – Seorang pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga, mengatakan, sulit untuk tidak mengaitkan pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri saat lebaran tidak berkaitan dengan politik.

Apalagi, kedatangan Ketua Umum Partai Gerindra itu juga disambut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Menpan RB Tjahjo Kumolo.

Sementara Prabowo datang ke kediaman Megawati, diantaranya didampingi Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

“Disambut orang sekelas Hasto dan Tjahjo, tentu pertemuan itu sangat penting bagi PDIP dan Gerindra,” kata Jamiluddin. Selasa (3/5/2022).

Karena itu, Jamiluddin meyakin Prabowo dan Megawati juga membicarakan hal besar dalam pertemuan berbalut lebaran itu.

Jamiluddin pun menduga, jika bukan membicarakan Pilpres 2024, kemungkinan juga membicarakan Luhut.

“Dua ketua umum partai politik ini tampaknya membicarakan Pilpres 2024 atau masalah Luhut Binsar Panjaitan (LBP),” kata dia.

Yang tak kalah penting adalah pertemuan antara Prabowo dan Megawati itu juga dihadiri Puan Mahawani dan Muhammad Prananda Prabowo.

“Dua anak Megawati ini punya peran sentral di PDIP yang kerap dilibatkan dalam masalah-masalah strategis kepartaian,” katanya.

Ada kemungkinan pertemuan Prabowo dan Megawati membicarakan pasangan capres yang akan diusung pada Pilpres 2024.

“Tampaknya pasangan Prabowo-Puan makin mengerucut dibahas dalam pertemuan itu,” ujar akademisi Universitas Esa Unggul itu.

Tak hanya itu, Jamiluddin juga menduga pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri juga membicarakan LBP yang belakangan banyak mendapat kritik keras dari petinggi dan kader PDIP.

“Indikasi itu dapat dilihat dari sebelum bertemu Megawati, Prabowo terlebih dahulu bertemu Presiden Joko Widodo di Yogyakarta,” sebut dia.

Dikatakan Jamiluddin pula, dugaan tersebut juga diperkuat dengan kehadiran Kepala BIN Budi Gunawan yang sangat dipercaya Megawati.

“Jadi, Prabowo diduga membawa misi dari Jokowi untuk dapat menyelesaikan persoalan LBP.”

“Harapannya, Megawati dapat menerima LBP tetap ada di kabinet Jokowi,” tandas Jamiluddin. (Jabi)

Sumber: jpnn/ruh/pojoksatu

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.