Anak Bendahara DPD IWO Indonesia Garut jadi Korban Pengeroyokan


GARUT, JABARBICARA.COM -- Aksi kekerasan secara bersama sama menimpa, anak Bendahara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO Indonesia) Kabupaten Garut.

Yach terjadi telah terjadi tindakan kekerasan, berupa pengeroyokan oleh segerombolan anak muda pada Sabtu (22/04/2023 (malam Takbiran) sekira Pukul 01.00.Wib terhadap PN (30 tahun), anak Bendahara DPD IWO Indonesia kabupaten Garut.

Tempat Kejadian Perkara (TKP) tepatnya didepan rumah Ketua RW 02 Kampung Rancapari Desa Bagendit Kecamatan Banyuresmi-Garut. 

Korban pengeroyokan di malam Takbiran tersebut, menimpa inisial PN (30 tahun), merupakan anak dari ibu bendahara DPD IWO Indonesia Kab Garut, Melihat kondisi anaknya yang  babak belur akibat dihajar oleh segerombolan anak muda, Ibu Bendahara dan Ketua DPD IWOI Kab Garut Langsung membuat Visum dan membuat laporan ke Mapolsek Banyuresmi.

Surat Laporan  Polisi Nomor : LP/B/35/1V/2023/SPKT/POLSEK BANYURESMI/POLRES GARUT/POLDA JABAR Tanggal 22 April 2023 pukul 03:49.WIB.

"Kami langsung bikin laporan Polisi," ujar Herna Susilawati Ibu (DN)

Kami melaporkan dugaan tindakan pidana pengeroyokan sesuai dengan, UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam pasal Pasal 170 KUHP, yang terjadi di jalan Rancapari Desa Bagendit Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut RT 02 RW 02 Titik Kordinat, -Bagendit  Banyuresmi Kabupaten Garut, Jawa Barat.01;00 dengan terlapor dalam lidik."

Menurut Bendahara IWOI Kabupaten  Garut Herna Susilawati, sekaligus ibunda dari korban pengeroyokan inisial PN 30 Tahun, saat diwawancarai Media melalui telepon cellular, Herna  menyampaikan, apapun dalihnya,  tindakan kekerasan, apalagi ini pengeroyokan yang dilakukan oleh beberapa orang pemuda itu tidak benar adanya dan harus diusut tuntas.

Saya sebagai orangtua dari korban PN, dalam hal ini sangat menyayangkan atas tindakan kekerasan berupa pengeroyokan terhadap anak saya,  dalam hal ini, siapapun merasa benar dan siapa yang salah biar proses hukum yang menentukan.

"Kami minta aparat Kepolisian Sektor Banyuresmi segera usut tuntas terkait adanya tindakan kekerasan pengeroyokannya yang terjadi di malam takbiran tersebut," ujar Herna

"Makanya saya langsung membuat  Visum dan membuat laporan ke pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Banyuresmi, saya berharap pihak Kepolisian Polsek Banyuresmi Polres Garut segera menangkap para pelaku tindakan pengeroyokan terhadap anak saya, dan mengusut tuntas permasalahan ini, biar ada efek jera buat mereka para pelaku pengeroyokan," jelas Herna. 

"Saya sangat sayangkan respon dari  bapak masyarakat (Ketua RW 02) setempat dan respon dari tokoh masyarakat Kampung Rancapari  setelah mendengar adanya kejadian pengeroyokan terhadap anak saya, mereka tidak respek," Herna menambahkan. 

Hingga berita ini di publikasikan, tidak ada rasa tanggung jawab dan rasa simpati terhadap anak saya, padahal saya tinggal di Kampung Rancapari RT 02/RW 02, jangan sampai terkesan  Ketua RW 02 dan tokoh masyarakat setempat terkesan mendukung aksi kekerasan dan tindakan pengeroyokan tersebut, papar Herna. (Rf/jabi) 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.