BMKG Prakirakan Hujan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia


JAKARTA, JABARBICARA.COM -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan mengguyur sejumlah kota besar di Indonesia pada Rabu (05/10) siang dan malam hari.

Menurut informasi BMKG, Rabu (15/10/2022), menunjukkan bahwa pada siang hari, hujan ringan diprakirakan mengguyur Kota Denpasar, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Palangka Raya, Samarinda, Ambon, Kupang, Mamuju, Kendari, dan Manado.

Hujan sedang pada siang hari diprakirakan turun di Kota Serang, Yogyakarta, Bandung, Pontianak, Tanjung Pinang, Makassar, dan Medan.
 
Hujan lebat pada siang hari diprakirakan mengguyur Pangkal Pinang dan hujan lebat disertai petir diprakirakan terjadi di Kota Surabaya, Mataram dan Palembang.

BMKG mengimbau warga Pangkal Pinang, Surabaya, Mataram dan Palembang sebaiknya menyiapkan payung serta mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir atau bencana alam lain yang sering terjadi ketika hujan deras turun.

Sementara itu, cuaca Kota Bengkulu, Tarakan, Bandar Lampung, Jayapura, dan Padang pada siang hari diprakirakan cerah berawan.

Kota Banda Aceh, Semarang, Banjarmasin, Ternate, Manokwari, dan Pekanbaru, berawan.

Pada malam hari, hujan dengan intensitas ringan diprakirakan turun di Kota Banda Aceh, Bengkulu, Yogyakarta, Jambi, Bandung, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Palangka Raya, Tarakan, Ternate, Manokwari, dan Palembang.

Hujan dengan intensitas sedang pada malam hari berpeluang terjadi di Kota Mamuju dan Medan.

Sementara itu, cuaca Gorontalo, Samarinda, Tanjung Pinang, Kupang, dan Manado diprakirakan cerah berawan pada malam hari. Denpasar, Serang, DKI Jakarta, Semarang, Pangkal Pinang, Mataram, Jayapura, Makassar, dan Kendari berawan.

Kota Ambon dan Padang diprakirakan berawan tebal pada malam hari.

Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kewaspadaan akan banjir di sejumlah daerah di Indonesia hingga awal Oktober 2022.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing di Jakarta, Selasa, menyebut saat ini menurut prakiraan cuaca September Dasarian III yang masih berlangsung, wilayah Kalimantan Barat bagian barat, Kalimantan tengah bagian selatan dan Jawa Barat diperlukan kewaspadaan.

Namun memasuki Oktober Dasarian I secara umum curah hujan tidak terlalu signifikan, kecuali Papua di bagian tengah, salah satunya di wilayah Timika, yang diperlukan kewaspadaan.

Sehingga Abdul mengimbau masyarakat di wilayah tersebut untuk waspada terhadap kemungkinan banjir bandang dan tanah longsor. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir, Papua sering dilanda banjir dan longsor, seperti yang paling signifikan terjadi di Sentani, Kabupaten Jayapura pada tahun 2019.

"Jadi ini masyarakat di Papua bagian tengah harus waspada, karena peningkatan intensitas curah hujan di minggu pertama bulan Oktober," ujar Abdul.

Selain itu Abdul juga mengimbau kewaspadaan untuk wilayah Kalimantan, khususnya sepanjang hulu aliran Sungai Kapuas. Jika hulunya terdampak banjir, maka dapat berpotensi banjir di wilayah Katingan hingga Pontianak.

Apalagi Sungai Kapuas sepanjang hampir 1.200 kilometer memiliki perbedaan elevasi dari hulu hingga ujung laut sekitar lebih dari 20 meter, yang bisa terbilang datar.

"Membahayakan bagi masyarakat yang di hilir, apalagi laut pasang. Sehingga akan datar dan tidak akan mengalir, cukup penting diwaspadai," ujar Abdul. (**/Ant/jabi)


0 Komentar :

    Belum ada komentar.