Ekonomi Kreatif Jabar Masih Jadi Tulang Punggung Ekspor Ekonomi Kreatif Nasional


[Dr. Hj. Cucu Sugyati, S.E., M.M., anggota DPRD Jabar Fraksi Golkar (poto: ist)]

BANDUNG, JABARBICARA.COM -- Perkembangan ekonomi kreatif (ekraf) berjalan sangat pesat. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp191,3 triliun atau 20,73 persen, dari total Produk Domestik Bruto (PDB).

'Kontribusi ekspor ekraf Jabar mencapai 6,38 juta USD atau 31,93 persen dari total ekspor ekraf nasional. 

Jumlah usaha ekraf yang bergerak di Jabar mencapai 1,5 juta unit dengan menyerap tenaga kerja sekitar 3,8 juta," jelas anggota DPRD Jabar Dr. Hj. Cucu Sugyati, S.E., M.M., Jumat (14/07/2023).

Hal itu dikemukakannya saat sosialisasi Perda no 15 tahun 2017 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif di Gedung Serbaguna Harkat, Jl. Terusan Kopo No.334, Margahayu Selatan, Kec. Margahayu, Kab. Bandung.

Karena perkembangannya yang luar biasa, lanjut Cucu, perlu diatur dalam sebuah peraturan yang mengikat seluruh pemangku kepentingan ekraf. "Tujuan Perda adalah mendorong peningkatan daya saing dan kreativitas pengusaha dan pelaku ekonomi kreatif, serta mendorong peningkatan daya saing, pertumbuhan, keragaman dan kualitas industri kreatif," kata Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) ini.

Para tokoh masyarakat dan pelaku UMKM yang hadir saat sosialisasi, merasa bersyukur mendapat penjelasan anggota DPRD, soal perlindungan terhadap ekraf. Karena selama ini mereka awam terhadap peraturan yang mendukung keberadaan ekraf, terutama UMKM.

Ekraf di Jabar hingga kini masih disumbang oleh tiga besar subsektor, yakni kerajinan tangan, kuliner dan fesyen.

Untuk kerajinan tangan menyumbang 27,1 persen, kuliner 26,4 persen, dan fesyen 16,7 persen. Sedangkan subsektor lain sisanya sebesar 29,8 persen.***


0 Komentar :

    Belum ada komentar.