Empat Orang Dinyatakan Reaktif COVID-19 dalam Rapid Test di Pasar Anyar Kota Bogor


BOGOR, JABARBICARA.COM-- "Dari 131 yang kita periksa, empat orang reaktif covid-19, tapi kita swab dulu hasilnya." 
Demikian dikatakan Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (19/05/2020), seusai pemeriksaan massal rapid test tehadap pedagang dan pengunjung Pasar Anyar Kota Bogor. 

Sri Nowo menyebutkan, 4 orang yang terdiri atas 2 orang pedagang dan 2 pengunjung yang terindikasi covid-19 tersebut telah dipulangkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing sebelum kembali dipanggil untuk melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) swab.

"Untuk jadwal pemeriksaan swab PCR besok," kata dia.

Kendati demikian, Sri Nowo menyebut Pasar Anyar belum bisa dikatakan klaster penyebaran covid-19 baru sebelum ditemukan kasus positif yang valid melalui pemeriksaan PCR swab.

Dia menambahkan, Dinkes bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan lebih memperbanyak tes massal corona khususnya di kawasan yang diprediksi padat pengunjung menjelang lebaran Idul Fitri seperti Pasar di Kota Bogor.

"Kalau lebih dari dua atau tiga minimal yang positif covid-19, terkait riwayat, kronologi dan tempat yang sama baru bisa disebut cluster Pasar Anyar," jelas  dia.

Dihubungi terpisah, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim turut menyayangkan kejadian warga berkerumun di Pasar Anyar Minggu (17/05/2020) lalu. Menurutnya keramaian pengunjung disebabkan euforia warga menjelang lebaran usai cair Tunjangan Hari Raya (THR).

Kini, pihaknya telah menutup satu akses jalan lintasan kereta yang sering dipadati pengunjung sekaligus mengantisipasi kecelakaan kereta api.

"Kemarin kita sudah lakukan dua hal, rekayasa lalu lintas, yaitu jalan MA Salmun menuju Dewi Sartika kita tutup, jalan yang kemarin macet viral itu, karena itu jalan tidak resmi," kata Dedie.

Selain menutup jalan,  Pemkot Bogor juga menutup lapak pedagang kaki lima yang kerap memadati area tepi jalan sehingga membuat kemacetan tidak dapat dicegah.

Merespons temuan keramaian kawasan Pasar di tengah pandemi covid-19, Dedie menyatakan akan lebih sering melakukan operasi dan imbauan kepada warga untuk bekerja sama memutus rantai penyebaran covid-19 dengan tetap di rumah saja.

Ia tidak ingin kecolongan lagi dengan aktivitas warga yang beresiko membuat klaster baru penyebaran covid-19 di Kota Bogor.

"Ada Pasar Anyar, Pasar Kota Bogor, Gembrong, Gunung batu, nanti akan ada beberapa jadwal yang kita sampaikan," pungkasnya. (Sumber CNN Indonesia/Amirudin)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.