FPKP Pertanyakan Anggaran Jadup Pasien Isoman Rp.55jt dari BTT, Diberikan ke Siapa dan Untuk Siapa?


GARUT, JABARBICARA.COM-- Covid-19 telah membuat panik masyarakat Indonesia khususnya kabupaten Garut dan berakibat timbulnya kerugian di beberapa sektor terutama sektor ekonomi, kesehatan serta sosial kemasyarakatan. Ditambah lagi sekarang muncul opini di masyarakat yang secara langsung ditujukan kepada pihak tenaga kesehatan dalam menangani pandemi Covid-19 ini.

Forum Pemerhati Kebijakan Pemerintah (FPKP) Ahmad 77 menyampaikan, melihat dari fenomena pandemi covid 19 yang berkembang dan pesatnya pasien Covid-19 serta tenaga Kesehatan yang terpapar Covid 19 di Kabupaten Garut, sudah selayaknya Pemerintah Kabupaten Garut memberikan perhatian lebih kepada Nakes (Tenaga Kesehatan)

" Berikan perhatian lebih terhadap keselamatan diri para tenaga kesehatan dari Alat Pelindung Diri (APD), serta mendapatkan layanan kesehatan yang ditanggung di tempat kerja, diberikan vitamin, suplemen makanan dan fasilitas lainnya yang bisa menjamin dan memberikan perlindungan kepada tim medis agar tidak terpapar. Jangan hanya bisa menuntut tapi kebutuhan mereka tidak di perhatikan ", ucapnya

Timbul permasalahan baru tentang isolasi mandiri sebagaian masyarakat Garut yang di duga terpapar virus Covid-19 jika tidak ada pengawasan dari Satgas covid 19, ini akan berdampak penyebaran penularan cluster antar warga atau kampung

" Sekarang ini tidak ada lagi bantuan dari Pemerintah Daerah untuk pasien yang isolasi mandiri menurut saya Pemda tidak serius membantu kesusahan warganya yang isolasi mandiri di rumah tanpa adanya suplai sembako justru malah para tetangga yang akhirnya harus ikut membantu memberikan suplai sembako kepada warga yang terkena covid 19 ", tegasnya

" Pertanyaan saya jatah hidup (jadup) paket 100 mamin untuk penanggulangan wabah bencana Covid-19 sebesar 55.000.000 dari anggaran BTT diberikan kepada siapa dan untuk siapa ", pungkasnya (Atu RF/Jb)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.