Imbas Penutupan Kawasan Wisata Cibodas Selama PPKM Berdampak Terpuruknya Pendapatan para Pedagang


KOTA BOGOR, JABARBICARA.COM – Objek wisata Cibodas sejak ditutup tanggal 3 Juli 2021 karena pemberlakuan PPKM Micro, Darurat sampai level 4 untuk kunjungan wisata Kebun Raya Cibodas, pendakian gunung Gede – Pangrango, bumi perkemahan, Golf Mandalawangi dan pendakian Curug Cibeureum sangat berdampak terhadap penurunan omset para pedagang hingga delapan puluh prosen bahkan sudah banyak yang tidak berjualan karena hampir tidak ada yang berbelanja atau tidak ada pemasukan sama sekali.

Dikonfirmasi Jabarbicara.com, Roroh salah seorang pedagang nasi mengatakan saya sudah lima minggu hampir tidak ada pemasukan karena hanya beberapa orang saja yang makan selama 5 minggu ini. Akhirnya saya memutuskan untuk sementara tidak masak dulu kalaupun masak hanya untuk kebutuhan keluarga saja. Kalau masak banyak percuma takut terbuang sia-sia karena yang makan di warung saya hanya satu dua orang saja sehari bahkan pernah beberapa hari tidak ada yang makan, Rabu (04/08/2021).

"Saya berharap wisata Cibodas segera dibuka kembali supaya bisa berjualan nasi lagi. Kalau begini terus gimana mempertahankan kebutuhan hidup keluarga karena hampir tidak ada pemasukan sama sekali selama 5 minggu ke belakang. Harapan saya semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir di Indonesia khususnya dan dunia tentunya. Supaya kita bisa kembali beraktivitas normal bisa berjualan lagi dengan lancar dan ramai pengunjung," tambahnya.

Nanang salah seorang jasa penitipan helm mengatakan selama penutupan objek wisata Cibodas di masa PPKM ini hampir tidak ada motor yang parkir di warung ibu Roroh. Otomatis yang menitip helmpun sehari-harinya hampir tidak ada terutama di hari Sabtu – Minggu atau weekend, rata-rata pendapatan jasa penitipan helm Rp.100 ribu sampai 150 ribu. Nah di 5 minggu kebelakang sejak tanggal 3 Juli sampai dengan sekarang rata-rata pendapatan saya Rp.10 ribu saja karena sepinya pengunjung.

"Dampak dari itu saya harus berusaha mencari pekerjaan lain untuk menafkahi anak istri, karena dengan kondisi sebelumnya hingga sekarang tidak mungkin saya harus bertahan di jasa penitipan helm", pungkas bapak 7 anak. (Ard4rt/Jb).

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.