Insiden di Bukit Tinggi Pesan Wagub Uu Saat Touring Jangan Arogan


BANDUNG, JABARBICARA.COM - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyayangkan dan merasa prihatin aksi pengeroyokan yang dilakukan salah satu komunitas motor gede (moge) di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Mereka menganiaya dua personel TNI. Klub moge itu berasal dari Jabar.

Uu mengatakan sedianya pecinta otomotif, baik mobil dan sepeda motor, untuk tetap mematuhi. Sebagai sesama pencinta otomotif, Uu berharap siapapun yang tengah berkendara untuk tetap mematuhi rambu lalu lintas saat melakukan touring. Uu pun dikenal sebagai kepala daerah yang senang dengan kendaraan lawas.

"Saya sebagai masyarakat Jabar dan juga sebagai anggota komunitas tersebut di Tasikmalaya, merasa prihatin dengan kejadian (kekerasan yang dilakukan komunitas motor) di Bukittinggi, Sumbar," kata Kang Uu di Kota Bandung, Sabtu (7/11/20).

"Saat kita sedang melaksanakan kegiatan atau tur, jangan ada rasa kesombongan. Jangan ada rasa arogan, merasa motor mahal, bagus, besar, dengan aksesoris yang serba mahal," ucap dia menambahkan.

Menurutnya, insiden yang terjadi di Bukittinggi bisa menjadi pelajaran bagi komunitas otomotif untuk saling menghargai sesama komunitas, dan pengendara lain di jalanan. "Sekarang kalau ke jalan bawa motor besar dilarang. Ke sini dilarang. Ke situ dilarang. Tidak bisa dipakai lagi motornya karena stigma negatif dari masyarakat," ujar Uu.

Sebelumnya, Harley Owners Group Siliwangi Bandung Siliwangi Bandung Chapter (HoG SBc) mengakui ada kekeliruan dalam insiden pemukulan yang terjadi di Jalan Hamka, Guguk Panjang, Bukittinggi, Sumatera Barat pada Jumat (30/10) sekitar pukul 17.00 WIB.

Public Relations HoG SBC Epriyanto menyatakan beberapa sikap, di antaranya mengajukan permohonan maaf kepada sejumlah pihak atas insiden yang membuat kegaduhan tersebut. Sekadar diketahui, dalam insiden tersebut dua anggota TNI berpangkat Serda menjadi korban.

Kedua prajurit TNI yang berboncengan tersebut menepikan kendaraan mereka saat konvoi moge melintas. Ternyata ada rombongan konvoi yang tertinggal dan mengendarai motor secara arogan hingga membuat sepeda motor dua prajurit TNI keluar bahu jalan.

Singkat cerita, terjadi cekcok saat prajurit TNI menyetop dan menanyakan maksud konvoi moge itu memotong jalannya. Akhirnya terjadi pemukulan terhadap kedua prajurit TNI yang berdinas di Kodim 0304/Agam.

Dalam perkara ini ada lima tersangka. Penyidik mempersangkakan empat orang dengan Pasal 170 ayat (2) ke 1e juncto Pasal 351 juncto Pasal 56 KUHP Pidana, dan kepada satu anak berhadapan hukum dengan Pasal 170 ayat (2) ke 1 e juncto Pasal 351 juncto Pasal 56 KUHPidana juncto Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Kasus ini ramai diperbincangkan warganet setelah video yang menunjukkan dua prajurit TNI jadi korban pengeroyokan rombongan klub Harley-Davidson viral di medsos. Di dalam video, terlihat pengeroyokan terjadi di sebuah halaman ruko.

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.