Isu Cacing Mengambang di Mangkuk Sup Pasien Menjadi Polemik di Masyarakat.


GARUT, JABARBICARA.COM - Isu tentang adanya binatang cacing pada hidangan makanan sop untuk pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Garut menjadi polemik di masyarakat.

Menelisik hal tersebut sejumlah wartawan mendatangi RSUD Dr. Slamet Garut, Jalan RSU. Garut, Jawa Barat, untuk mencari kebenaran dari kejadian ini. 

Kehadiran para awak media  diterima oleh Humas RSUD Dr. Slamet Garut Cecep Ridwan di Ruang kerjanya, Rabu (20/12/2023).

Terungkap dari hasil wawancara dengan Humas RSUD yang menerangkan dirinya mendapat mandat dari Direktur Utama (Dirut) Dr. Husodo Dewo Aji untuk memberikan penjelasan.

Awak media mempertanyakan terkait dengan SOP vendor yang memasok makanan pada Senin (18/12/2023) ditemukan binatang cacing yang mengambang di mangkuk sup pasien.

"Cukup kaget juga, ketika ada kabar ada sesuatu ketika di makanan pasien terdapat cacing padahal dari kita sudah memberikan standar kepada para vendor terutama faktor gizi harus steril atau higienis," ungkap Cecep.

Lebih lanjut dikatakan Cecep pihaknya sangat selektif terhadap kualitas makanan, namun dirinya merasa kecolongan andai kata kejadian ini terbukti adanya.

"Saya diperintahkan pak Dirut untuk menelusuri kejadiannya, di ruang mana, kalau benar kejadiannya kami akan menindak bagian gizi atau perusahaannya," kata Cecep.

Dengan adanya kasus seperti ini, menurut Cecep akan berdampak pada citra RSUD akan terancam rusak di mata masyarakat.

Cecep menyebutkan jika saja kejadian itu benar maka akan berdampak serius dan dikhawatirkan adalah makanan yang disediakan untuk pasien anak. 

"Degan kejadian ini kami akan lebih selektif lagi dengan aturan-aturan yang diterapkan apalagi ini masalahnya berhubungan dengan pasien, kami akan benar-benar menyeleksi dengan ketat, kalau semuanya ini terjadi," imbuhnya.

Cecep menyebutkan, ketika ada temuan tentunya pihak RSUD membutuhkan data-data sebagai bahan untuk menelusuri kejadian yang sebenarnya.

"Kita membutuhkan data-data untuk menelusuri ke lapangan jangan sampai kejadian kayak dulu terjadi lagi, ketika ada temuan seperti ini kita terhambat dengan data," pungkas Cecep. (***).


0 Komentar :

    Belum ada komentar.