Kebiasaan Kampung Cipulus dalam Pemanfaatan Pekarangan Dilirik Pemprov Jabar


 'Wakili Kabupaten Garut pada Lomba Pemanfaatan Pekarangan Sumber Karbohidrat Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2022'

GARUT, JABARBICARA.COM – Warga Kampung Cipulus, Rukun Warga (RW) 13, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cilawu, memiliki kebiasaan memelihara pekarangannya dengan tanaman-tanaman bermanfaat bagi kehidupannya sendiri.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang), Toni Tisna Somantri, bahkan terkagum-kagum dengan kebiasaan massal warganya.

IMG_20220706_093752.jpg

Toni mengatakan, sudah menjadi ciri khas dari Kampung Cipulus dalam memanfaatkan  pekarangannya untuk kebutuhan hidup sehari-hari, apalagi  mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani.

“Tentunya kehidupan masyarakat di Kampung Cipulus ini tidak berubah dan tidak mengada-ada, kalau ibu kapanpun datang kesini pasti situasinya seperti ini pekarangan-pekarangan rumahnya pasti tetep seperti ini,” ucap Toni saat didaulat untuk memberikan sambutannya penilaian  Lomba Pemanfaatan Pekarangan Sumber Karbohidrat Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2022, Selasa (05/07/2022)., Di Kampung Cipulus RW 13, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat 

Toni mengungkapkan, antusiasme masyarakat Kampung Cipulus saat menyambut kedatangan dari Tim Recheeking  sangat tinggi. Untuk itu, ia sangat berharap, Kampung Cipulus Desa Mekarmukti ini ke depannya dapat mewakili Provinsi Jawa Barat di tingkat nasional.

“Barangkali ya masyarakat terutama ibu-ibu yang berada di Desa Mekarmukti  itu motivasinya akan meningkat lagi ya, semangatnya akan tumbuh lagi, situasinya akan mungkin bisa lebih dari seperti ini gitu bu,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Garut, Diah Kurniasari mengatakan, sebelumnya pihaknya telah bekerja sama dengan dinas terkait dan pemerintah desa setempat untuk memberikan bantuan berupa benih jagung untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pemanfaatan lahan pekarangan.

“Sekarang jagung bisa tumbuh dengan baik, masyarakat sadar artinya pekarangan bagaimana harus menanam tanaman yang bermanfaat  untuk kehidupan sehari hari,” katanya.

Diah berharap, tidak hanya dalam ajang perlombaan, kegiatan ini juga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan untuk membantu perekonomian keluarga.

“Harapannya Garut juara, mudah mudahan kita bisa menang di tingkat provinsi. Nah itulah yang kita harapkan. Tapi paling tidak bukan hanya untuk pertandingan ini saja, tapi masyarakat sadar, bahwa menanam tanaman di pekarangan ini sangat berguna bagi menambah penghasilkan kalau lebih banyak,” lanjutnya.

Sementara itu, perwakilan tim penilai dari Provinsi Jawa Barat, Nanda mengatakan,  tujuan diadakannya kegiatan perlombaan ini adalah selain memenuhi kebutuhan gizi pangan dari keluarga dan masyarakat, juga meningkatkan kemampuan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan. Sedangkan jangka panjangnya adalah untuk menciptakan kemandirian pangan keluarga diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal, pelestarian tanaman pangan untuk masa depan serta meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Mekarmukti, Juhana menyatakan, kegiatan ini banyak memberikan manfaat bagi warga yang ada di desanya, dengan mendekatkan masyarakat kepada sumber-sumber protein dan karbohidrat seperti sayuran melalui pemanfaatan pekarangan. Ia berharap, kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan berkesinambungan, tidak hanya untuk ajang perlombaan saja.

“Ini harapan saya berjenjang berkesinambungan jangan sampai putus, apalagi dengan adanya pemanfaatan ini sudah terasa manfaatnya oleh masyarakat, insha Alah masyarakat antusias bahkan bukan hanya di RW 13, umumnya di Desa Mekarmukti,” tandasnya.  (YB/jabi) 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.