Ketika Masyarakat Mendewakan Popularitas


Oleh: N. Vera Khairunnisa

JABARBICARA.COM -- Hari ini, popularitas telah menjadi salah satu tujuan yang ingin diraih sebagian masyarakat. Mirisnya, banyak yang menggunakan berbagai cara demi meraih popularitas, meski harus membahayakan nyawa diri dan keluarga.

Misalnya saja, yang tengah ramai akhir-akhir ini adalah mengenai seorang konten kreator yang mengajak bayinya yang masih berusia 5 bulan untuk menaiki jetski dan atv. Bukan hanya sekali ini saja, sang konten kreator pun kerap membuat konten-konten yang berbahaya untuk buah hatinya.

Upaya meraih popularitas dengan cara-cara ekstrim memang tengah menjadi arus kehidupan hari ini. Sebab, ketika popularitas sudah diraih, maka akan mudah pula untuk mendapatkan pundi-pundi materi. 

Maka tidak heran jika masyarakat berlomba-lomba untuk meraih popularitas, meski dengan sesuatu yang membahayakan keselamatan diri dan keluarga, atau meski harus dengan mengorbankan harga diri atau kehormatannya.

Misalnya, mereka yang mengumbar aurat dan berjoget-joget di media sosial. Padahal di kehidupan biasa, mereka menutup auratnya. Semua itu dilakukan agar semakin populer, banyak yang menonton dan dapat cuan.

Bahkan ada sebuah video seorang ibu dan anak yang viral beberapa waktu lalu, mereka membuat konten joget-joget sambil memamerkan aurat dan sang ibu mengatakan bahwa, "tidak penting harga diri, yang penting dapat cuan". Astagfirullah.

Sungguh miris kehidupan dalam sisten kapitalis. Masyarakat sudah begitu dikuasai oleh kecintaan terhadap materi secara berlebihan. Mereka tidak lagi memperhatikan keselamatan dan kehormatan diri dan keluarga.

Islam memberikan tuntunan bagaimana seorang perempuan dan ibu menjalankan kehidupan. Secara umum, seorang muslim, baik laki- laki maupun perempuan, mereka wajib terikat dengan aturan Islam dalam segala aktivitasnya.

Sebuah kaidah syar'i berbunyi, al-ashlu fî al-af’âl at-taqayyudu bi al-hukmi asy-syar’iy  yang artinya: "hukum asal perbuatan adalah terikat dengan hukum syariah".

Sebab dalam Islam, tujuan penciptaan adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Maka, setiap hamba wajib untuk taat secara totalitas terhadap segala aturan Allah SWT. Jika tidak, maka mereka akan mendapat konsekuensi di akhirat kelak. Inilah pandangan akidah Islam terhadap kehidupan.

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَهُ وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرّاً يَرَهُ

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula “ (QS. Al Zalzalah :7-8)

Dalam hal membuat konten misalnya, setiap muslim hendaklah bersikap hati-hati. Mereka harus mengetahui apakah konten yang dibuat tersebut sesuai dengan tujuan hidup manusia atau tidak. Mereka tentu tidak boleh membuat konten yang membahayakan jiwa atau merendahkan kehormatan diri, keluarga dan masyarakat. 

Peran masyarakat juga sangat penting sebagai bagian dari pilar negara. Dalam Islam, masyarakat memiliki peran sebagai pihak yang melakukan amar ma'ruf nahi munkar. Mereka wajib saling mengingatkan dalam kebaikan dan takwa. Sehingga akan terwujud masyarakat yang Islami.

Negara memiliki peran yang paling penting. Sebab negara memiliki segala kekuatan untuk mengendalikan masyarakat. Misalnya saja, negaralah yang memiliki wewenang untuk menentukan sistem dan kurikulum pendidikan. Dimana dalam Islam, proses pendidikan menjadi hal yang krusial untuk melahirkan individu bertakwa.

Individu yang lahir dari sistem pendidikan dengan asas Islam, akan memiliki pemikiran yang produktif, kreatif dan inovatif. Mereka tidak akan membuat konten demi mengejar popularitas, namun demi Islam dan demi mendapat keridhaan Allah SWT.

Selain itu dalam Islam, keberadaan media fungsinya merupakan sebagai sarana dakwah dan edukasi. Inilah juga yang akan diopinikan ke tengah-tengah masyarakat. Maka akan beredar di masyarakat, konten-konten berkualitas yang senantiasa mengingatkan mereka pada Allah SWT dan mencerdaskan akal mereka. Wallahua'lam. ***

Isi Artikel diluar tanggungjawab redaksi Jabarbicara.com


0 Komentar :

    Belum ada komentar.