Ketua DPAPHUI Holil Aksan: 'Jika untuk Umroh dan Haji, Fasilitas Bandara Kertajati harus Ditambah'


JABARBICARA.COM-- Setelah dipakai untuk pesawat kargo 4 kali dalam seminggu, Bandara Kertajati Majalengka Jawa Barat, pada September nanti, akan dipergunakan sebagai pemberangkatan umroh dan haji.

Terkait rencana pemerintah tersebut , banyak masyarakat yang menyambut baik dengan syarat  fasilitas Bandara internasional Kertajati tersebut ditambah.

Tidak ketinggalan, Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Penyelenggara Haji, Umroh dan Inbound Indonesia (DPAPHUI), Holil Aksan Umar Zein, juga menyambut baik rencana pemerintah tersebut. 

Sejauh itu, Holil Aksan juga meminta agar fasilitas Bandara Internasional itu ditambah, khususnya belalai atau garbarata (jembatan yang berdinding dan beratap yang menghubungkan ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat terbang untuk memudahkan penumpang masuk ke dalam dan keluar dari pesawat, red)

Pengadaan belalai atau garbarata, tegas dia, wajib diadakan di bandara Kertajati.

"(Bandara Kertajati) sangat potensial. Kenapa masyarakat Umroh yang hendak berangkat Umroh tidak tertarik dengan Kertajati?" cetus Holil Aksan.

"Nah itu juga; selama ini ada kendala; masalahnya di fasilitas yang ada di Kertajati; tidak seperti yang di airport Soekarno-Hatta Cengkareng. Kan gitu!" lanjut dia.

Ditambahkan Holil Aksan, bahwa yang melakukan perjalan umroh dan naik haji usianya relatif sudah tua.

"Yang berangkat umrah atau naik haji sudah tua-tua, Pak. Kalau sampai harus naik tangga pesawat,  ini berat," ujar dia.

"Coba  kalau sudah ada belalainya, lanjut dia;  membantu supaya tidak naik tangga, mungkin akan lebih menarik dan lebih nyaman sebagai bandara umroh dan bandara haji," lanjut dia.

Sementara itu, anggota Komisi 4 DPRD Jawa Barat Dadi Rohanady mendukung saran Holil. Menurut dia, Kertajati memang harus dilengkapi sarana penunjang yang memadai sesuai statusnya sebagai Bandara Internasional agar bisa lebih menggeliat  lagi.

"Harus ada di situ seperti Rumah Sakit, Hotel, bahkan Mall. Saya kira hal-hal lainnya juga dibutuhkan percepatan," ungkap Dadi.

Ditegaskan dia, bahwa kemarin diberi hadiah lebih dulu MLO (Main Line Operator = Operator pelayaran jalur utama, red) itu.

"Tinggal, betul ennga MLO-nya untuk TNI dan Polri, dilakukan di Kertajati," tandas Dadi.

"Kalau itu saja dilakukan, saya kira sudah bukan main," sambung Dadi.

Selain fasilitas, relokasi PT Dirgantara Indonesia ke Bandara Kertajati menurut Dadi juga harus segera dilaksanakan.

"Apalagi alasan utamanya, dulu, soal akses masuk dari tol Cipali ke Bandara,  saat ini sudah terselesaikan," tutup Dadi. (T.Gempur/tvri) 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.