Lagi-lagi Mahfud MD Bikin Blunder, Anton: Anda Belum Paham Agama


JABARBICARA.COM-- Menghindari penyakit tepatnya menghindari Covid-19 itu lebih penting daripada kita meraih pahala yang sifatnya sunah, misalnya shalat Tarawih bersama di masjid.

Begitu dikatakan Menkopolhukam, Mahfud MD, terkait upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di bulan Ramadhan. Hal itu dikemukakan dalam konferensi video yang diadakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, di Kantor Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (25/04/2020).

Pernyataan tersebut memancing kritikan sejumlah pihak; salah seorangnya Pengurus MUI Pusat, Anton Tabah.

Menurut Anton, tak seharusnya seorang pejabat negara berbicara tanpa mengetahui dasar dan pemahaman yang benar.

“Islam agama sempurna dan detail. Islam melarang umatnya berbicara jika belum tahu ilmunya. Alloh berfirman, ‘Jangan berkata tanpa ilmu karena pendengaranmu, penglihatanmu; pemahamanmu tentang sesuatu akan disidang di sisi Allah’ (QS.17/36),” ucap Anton Tabah, Sabtu malam (25/4).

Anton menegaskan, jika kurang paham tentang sesuatu apalagi masalah agama jangan buat kesimpulan. Karena itu bisa berbahaya.

“Ini menunjukkan dia (Mahfud) belum paham agama kalau bicara agama. Mencegah wabah penyakit itu juga sunah, itu ajaran langsung Nabi Muhamad SAW. Ada di Hadits Bukhari dan Muslim, dll,” tambah Wakil Ketua Komisi Hukum MUI Pusat tersebut.

“Bahkan ilmuwan-ilmuwan nonmuslim dari AS dan Eropa akui cegah wabah dan cara hadapi wabah itu ajaran asli Nabi Muhamad tidak ada di agama lain,” lanjut mantan petinggi Polri ini.Jadi, tambah Anton, mencegah wabah itu sunah yang diprioritaskan bisa menjadi wajib.

Anton pun mengingatkan Mahfud untuk belajar agama lebih giat lagi agar tak salah kata.

“Ini tugas sesama Muslim, apalagi saya lebih senior di HMI maupun di ICMI,” ucap Anton.

Tak hanya kali ini blunder yang diucapkan Mahfud. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu juga pernah menyatakan ‘haram ikuti sistem pemerintahan Nabi Muhammad SAW.

Anton juga mengingatkan, kesalahan masalah ilmu dunia paling dihukum di dunia. Tetapi kalau kesalahan masalah ilmu agama bisa dihukum di dunia dan di akhirat.

“Hati-hati. Mari jaga lisan kita, pasti selamat dan manfaat,” pungkasnya. 
Sumber pojoksatu.id (tg) 

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.