Libur Panjang dan Pendakian Gunung Gede Pangrango Padat Merayap Badai dan Hujan Menerpa Para Pendaki


KAB. CIANJUR, JABARBICARA.COM – Mendaki gunung merupakan salah satu olah raga petualangan di alam bebas yang banyak diminati masyarakat usia muda, tua, bahkan anak-anak. Terutama bagi kereka yang suka dengan tantangan hidup dan kehidupan di alam bebas. Tidak dipungkiri olah raga yang satu ini menjadi trend keberadaannya dan semakin meningkat karena memiliki tantangan, ketertarikan dan keunikan tersendiri yang terkandang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.

Pendaki gunung tentunya harus memiliki fisik yang sehat dan kuat, mental yang bagus dan tidak mudah menyerah dalam segala cuaca jika didukung dengan kemampuan teknik juga peralatan dan logistik yang baik. Gunung Gede salah satu dari sekian gunung ybg menjadi favorit para pendaki di libur panjang dan menjelang bulan piasa ramai jadi destinasi tujuan pendakian.

Dikonfirmasi jabarbicara.com, Sabtu (23/04/2021) Arif pendaki asal Jakarta yang naik via jalur gunung Putri mengatakan pendakian hari ini benar-benar kita harus berjuang ekstar keras untuk terus bergerak naik ke puncak (sumiit). Tapi saya dan rombongan harus terhenti di Pos 3 (Buntut Lutung) dan putar balik turun setelah istirahat sejenak. Baru kali ini saya mendaki gunung harus berhadapan dengan hujan mulai dari star mendaki. Melewati pos 1 di sambut badai kencang dan hujan terus turun serta jalur trek yang becek, licin dan sulit untuk dilalui. Ramainya para pendaki mampu mengurangi rasa lelah saya juga karena tidak harus bergerak cepat naik. Merekapun mengalami kesulitan yang sama dengan situasi dan kondisi cuaca ekstrim yang dihadapi.

Hal senada juga disampaikan oleh Akbar pimpinan rombongan pendakian dari Cawang Jakarta yang menunda pendakian dan mendirikan tenda mengatakan saya dan teman-teman lebih memilih istirahat dan pasang tenda dari pada melanjutkan pendakian. Bisa saja kita paksakan terus mendaki tapi resiko yang harus dihadapi juga lumayan berat, karena kita harus berhadapan dengan badai, hujan lebat, trek yang licin dan becek dan kita pun tidak mungkin bisa bergerak cepat padatnya pendaki. Kalau badai dan hujan masih terus berlangsung lebih baik kami putar arah turun. Intinya nyari aman dan selamat. Masalah sampai puncak (summit) kan itu anggaplah bonus lain waktu bisa dicoba lagi. Keselamatan pribadi dan team adalah mutlak yang terpenting, jelasnya.

Salah seorang petugas Simaksi jalur putri yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan pendakian hari ini diperkirakan sekitar 500 orang via Putri. Saya tidak tahu kalau via Cibodas dan Salabintana. Akhir-akhir ini cuaca cukup ekstrim masih sering terjadi hujan disertai badai bahkan sejak malam. Tapi tentunya kami sebagai petugas Simaksi (Volunter) selalu mengingatkan kepada para pendaki untuk hati-hati, siapkan logistik, perlengkapan, teknik, mental, dan fisik yang baik. Dan itu mutlak harus disiapkan karena mendaki gunung adalah olah raga alam bebas yang tidak mudah, pungkasnya (Ard4rt).

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.