Masih Impor, Enak Aja 'Ngatain' Bangsa yang Bodoh! dr. Tifa: 'sudah 8 Tahun Jadi Presiden'


JABARBICARA.COM-- Beberapa waktu lalu presiden meluapkan amarahnya terhadap para Menteri karena mendapati masih banyak yang menggunakan produk luar negeri atau barang impor.

Tak urung kemarahan Jokowi tersebut mendapat sorotan publik.

Seorang Pengamat Politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto, mengatakan, pihaknya menilai, kemarahan Presiden Joko Widodo di Bali kepada para Menteri beberapa waktu lalu merupakan strategi politik cuci tangan.

Ditambahkan Arif, melalui kemarahnnya kepada para Menteri, dia hendak memperlihatkan semua masalah yang terjadi belakangan, seperti masalah pangan dan jasa beberapa waktu terakhir adalah kesalahan para pembantunya atau para menteri.

"Dengan melakukan strategi politik cuci tangan, Jokowi tetap menjaga citranya sebagai Presiden dan tren kepuasan masyarakat terhadap kinerjanya," ujar dia.

“Jadi ketika mereka (presiden) marah kepada Menteri, itu sebenaranya Jokowi sedang meletakkan problemnya kepada Menteri, bukan pada presiden," sambung Arif seperti dikutip dari laman CNN Indonesia, Minggu 27 Maret 2022.

Kemarahan Jokowi, dinilai Arif, sebagai hal yang wajar, dan menurutnya ekspresi kemarahan yang ditunjukkan seorang presiden merupakan sebuah simbol politik.

Cara yang dilakukan oleh Jokowi adalah untuk menunjukkan sense of crisis dengan tujuan agar publik lebih mudah memahami.

Cara itu, kata Arif, lebih mudah menarik simpati dari masyarakat dibandingkan seorang pemimpin yang menunjukkan citranya lewat penyusunan kebijakan publik.

“Politik kita memang menyediakan banyak panggung untuk bisa diakses secara mudah oleh publik sebagai bahasa yang lebih mudah dimengerti, jadi kalau presiden marah itu kan ekspresinya terlihat".

“Jadi kemarahan presiden kepada menterinya di hadapan publik, itu sebenarnya memberikan kita jebakan politik simbolisme. Seolah-olah marah itu berarti bekerja, dan ini satu potensi buruk dalam politik nasional”, sambung dia.

Sementara itu, melalui sebuah cuitan di media sosial Twitter yang dipublikasikan melalui akun pribadinya, seorang dokter yang bernama Tifa, turut menyoroti sikap presiden Joko Widodo yang marah terhadap para bawahannya setelah mengetahui banyak instansi pemerintah yang masih menggunakan produk impor. Senin 28 Maret 2022.

Dokter Tifa menyinggung masa jabatan Presiden yang sudah dua periode namun masih kecolongan oleh instansi pemerintah yang membeli barang impor.

Dokter Tifa menilai, jika permasalahan impor ada pada Presiden sebagai pemimpin, bukan pada bangsa.

“Sudah 8 tahun jadi presiden masih saja impor barang jadi. Ya pasti Presidennya yang bodoh banget. Ngapain aja selama ini. Kok ngatain bangsa yang bodoh, enak aja!”, cuit Dokter Tifa. (Jabi)

Sumber Makasar terkini

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.