Miris, Caleg Todongkan Senpi, Malah Korban Dibawa Polisi


BANDAR LAMPUNG, JABARBICARA.COM -- Peristiwa dugaan tindak kekerasan dan pengancaman dengan menggunakan senjata api, menggegerkan warga yang tinggal di kawasan Perumahan Cendana Indah, Tirtayasa, Sukabumi, Bandar Lampung, Minggu (17/09/2023) dinihari sekira pukul 02.15 WIB.

Kejadian ini bermula saat Yasir (17) dan Diana Desi Masari (18) bersama ketiga temannya; M. Basirul (17), Leonardo (15), dan Oka Ernandha (21), bersantai di tepian lapangan setempat. Untuk menunggu kawannya bernama Ridho.

IMG_20230917_214804.jpg

Desi yang rumahnya memang dekat lapangan, tetap berada di dalam mobil bersama Yasir ketika ketiga temannya turun dari kendaraan untuk kemudian memanjat pohon kelapa di pinggir lapangan.

"Kami kaget waktu dengar suara tembakan senjata api. Ketiga kawan kami ternyata sudah dianiaya dan diancam oleh R, yang rumahnya bersampingan dengan rumah kami," tutur Diana Desi Masari, Minggu (17/9/2023) siang.

Tidak hanya itu. Desi dan Yasir pun dipaksa oleh R, yang dikenali sebagai ketua Partai Gerindra Kabupaten Pesawaran, untuk turun dari mobil. 

"R bersama kawan-kawannya membentak kami dan dia terus mengacungkan senpi ke saya, juga Yasir. Bahkan saat saya dipaksa duduk, dia sempat menembakkan senpi ditangannya, sebelum dia tekan ke kepala saya," lanjut Desi.

Gadis muda usia ini mengaku telah mengingatkan R bila mereka bertetangga. Namun, pria yang kini tengah mencalon sebagai anggota legislatif itu, tidak menggubris.

"Dia terus membentak kami, dan memaksa kami untuk mengaku sebagai maling dugan. Padahal selama ini lapangan itu tempat kami main, dan menganbil dugan disitu memang sudah biasa kami lakuin, nggak pernah ada masalah. Bahkan warga sekitar sering minta kami ambilkan dugan," Desi melanjutkan.

Merasa terancam jiwanya karena R terus menodongkan senpi ditangan kepada dirinya, Desi berinisiatif video call dengan sang Ibu. Tetapi kembali R tidak menggubris.

Bahkan setelah memeriksa mobil dan tidak menemukan bukti atas tuduhannya, R dibantu gerombolannya mencoba menyita mobil dengan memasukkan ke garasi rumahnya. Setelah merebut kunci dari tangan Yasir.

Beruntung, aparat dari Polsek Sukarame datang. Anehnya, hanya Yasir dan kawan-kawannya yang dimintai keterangan oleh polisi, dan baru berakhir Minggu (17/9/2023) siang.

Sedangkan R yang banyak saksi sekaligus korban bisa membuktikan jika ia membawa senpi dan menembakkan peluru beberapa kali, justru tidak dibawa polisi untuk menjalani pemeriksaan.

Menurut Desi, ia dan kawan-kawanya dianiaya dan diancam dengan senpi laras pendek oleh R dengan tuduhan maling dugan.

"Belakangan tuduhannya bertambah, kami dibilang R telah mencuri tong sampah," ujar gadis berusia 18 tahun itu.

Terkait kasus penganiayaan disertai ancaman dengan senjata api ini, Mawardi sebagai paman Desi, akan melaporkan balik R dan gerombolannya ke Polresta Bandar Lampung.

"Kita hidup di negara hukum, proses itulah yang akan kami tempuh. Jangan karena terduga pelaku seorang ketua partai dan punya pengaruh, penegakan hukum terhadap kami orang kecil menjadi tumpul," kata Mawardi.

Mengenai perilaku beringas R, Desi menduga bila ia saat itu tengah dalam kondisi mabuk. 

"Mungkin saat itu dia lagi mabuk, karena beringas betul. Bahkan tiga kawan saya kepalanya dipukul gagang senpi yang dibawanya," jelas Desi.

Benarkah R yang dikenal sebagai ketua Partai Gerindra Kabupaten Pesawaran itu melakukan dugaan tindak pidana kekerasan dan pengancaman dengan menggunakan senjata api terhadap lima remaja Minggu (17/9/2023) dinihari? Sayang sekali, R yang saat ini terdaftar sebagai caleg untuk DPRD Kabupaten Pesawaran tersebut, belum berhasil dihubungi. (sugi)


0 Komentar :

    Belum ada komentar.