Pengadilan Keluarkan Surat Penangkapan Presiden Amerika Serikat Donald Trump


JABARBICARA.COM-- Iran mengeluarkan surat penangkapan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump karena terlibat dalam pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.

AS dikabarkan bertanggung jawab atas pembunuhan Soleimani pada 3 Januari lalu.

Surat penangkapan terhadap Trump dikeluarkan nyaris 6 bulan serelah Soleimani terbunuh.

Seperti dikutip ISNA, Jaksa Ali Alqasimehr surat penangkapan itu dikeluarkan Pengadilan Iran, Senin (29/6/2020) waktu setempat.

Dalam surat penangkapannya, Iran menuduh Trump sebagai pembunuh dan melakukan aksi Teroris.

Alqasimehr pun menegaskan pihak berwajib akan meneruskan pengejaran terhadap Trump, meski masa kepemimpinannya berakhir.

Selain Trump, ada 35 orang lainnya yang mendapat surat penangkapan dari Iran. Mereka terdiri dari politikus AS dan juga pejabat militer.

Sebelumnya, pembunuhan Soleimani terjadi setelah Trump menuduhnya terlibat dalam rencana penangkapan diplomat AS di Irak.

Trump kala itu mengatakan Soleimani bertanggung jawab atas kematian dan terlukanya ratusan warga AS dan berencana untuk membunuh lebih banyak lagi.

Pembunuhan terhadap Soleimani terjadi setelah kendaraan yang ditumpanginya diserang dengan misil dari drone Reaper AS MA-9.

Siapa Jenderal Qassem Soleimani?

Dikutip dari wikipedia, Mayor Jenderal Qasem Soleimani atau Ghasem Soleimani lahir pada 11 Maret 1957.

Soleimani tewas dalam serangan udara AS pada 3 Januari 2020 di dekat Bandar Udara Internasional Bagdad.

Serangan udara tersebut merupakan balasan terhadap penyerangan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bagdad yang diduga dilakukan oleh milisi yang didukung Iran.

Kematiannya dikonfirmasi oleh pejabat tinggi Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Soleimani merupakan perwira militer senior Iran dalam Pasukan Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dan sejak tahun 1998 menjadi komandan dari Pasukan Quds—sebuah divisi yang bertanggung jawab untuk operasi ekstrateritorial dari Iran.

Ia adalah seorang veteran perang Iran–Irak, dan telah aktif dalam berbagai konflik Timur Tengah, terutama di Irak dan Syam.

Metode yang ia gunakan merupakan gabungan antara intervensi militer dengan penanaman ideologi dan strategi diplomasi yang keras kepala.

Pasukan Quds telah lama memberikan bantuan militer untuk Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Wilayah Palestina.

Soleimani selalu memiliki pengaruh politik dan militer di Irak melalui partai politik Syiah dan Kurdi, yang memberontak terhadap Saddam pada Pemberontakan Irak 1991.

Iran telah mempersenjatai dan membantu pemberontak melawan Saddam. Pada tahun 2012,

Soleimani membantu pemerintah Suriah, sekutu penting Iran, selama Perang Saudara Suriah.

Soleimani juga ikut membantu komando gabungan pemerintah Irak dan pasukan milisi Syiah melawan Negara Islam Irak dan Syam (NIIS) di 2014-2015.(cc/KOMPAS TV)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.