Pesawat Pembom AS Respons Pergerakan China


JABARBICARA.COM-- DIlasir dari VIVA.co.id, Rabu (22/04/2020) Komando Serangan Global Angkatan Udara AS (Air Force Global Strike Command/AFGSC) mengonfirmasi bergabungnya pesawat pembom B-52 Stratofortress di Pangkalan Udara Militer Andersen, Guam, pekan lalu. 

B-52 Stratofortress bergabung dengan sembilan pesawat lainnya di Pangkalan Andersen. Selain B-52, AS juga sudah menyiagakan enam pesawat bahan bakar KC-135 Stratotanker dan helikopter MH-60S Knighthawk.

Kedatangan pesawat B-52 Stratofortress dikonfimasi AFGSC sebagai penguatan armada dalam pengamanan wilayah Indo-Pasifik. Di sisi lain, AFGSC juga menyebut bahwa langkah ini diambil untuk kepentingan pelatihan bersama negara-negaa sekutu AS.

"(Pesawat) pembom strategis AS akan terus beroperasi di Indo-Pasifik termasuk Guam, pada waktu dan tempo yang kami pilih," bunyi pernyataan AFGSC dikutip Military.com."Kami memaksimalkan semua peluang untuk berlatih bersama sekutu dan mitra kami. Langkah ini untuk membangun interoperabilitas, dan meninkatkan kemampuan kolektif dalam dukungan keterbukaan dan kebebasan Indo-Pasifik," lanjut pernyataan AFGSC.

Sebagian pihak menilai kedatangan B-52 Stratofortress tak hanya untuk pelatihan tempur dalam pengamanan wilayah Indo-Pasifik. Sebab dalam berita sebelumnya, AS juga sudah mengirim dua kapal perang rudal USS Bunker Hill (CG 52) dan kapal perusak berpeluru kendali USS Barry - DDG 52.

Hal ini diprediksi sebagai respons AS yang mengetahui Kapal Penelitian China Haiyang Dizhi 8, berlayar di Laut China Selatan. Dizhi 8 disebut tengah melakukan survei dekat dengan kapal eksplorasi Petronas milik Malaysia. (tg) 

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.