Sebagian Kab. Bandung Mulai Dilanda Kekeringan, Anggota DPRD Jabar Minta Aparat dan Warga Mengantisipasi


[Kondisi kolam penampungan air di Kampung Warung Cina, Desa Linggar, Kab. Bandung, yang dilanda kekeringan sejak tiga bulan lalu. (Kompas.com)]

BANDUNG, JABARBICARA.COM -- Kabupaten Bandung menjadi daerah di Jawa Barat yang turut terdampak kekeringan. Merujuk pada laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat periode 1 Januari-4 September 2023, dampak kekeringan itu dirasakan setidaknya di delapan desa. Delapan desa itu tersebar di tiga kecamatan, yakni Kec. Pasirjambu, Pamengpeuk dan Ciparay. Secara keseluruhan terdapat 1.384 kepala keluarga (KK) yang terdampak kekeringan. 

Pemkab Bandung pun mengakui, sejumlah wilayah mengalami dampak kekeringan. Kondisi tersebut ditandai dengan menurunnya kapasitas produksi air oleh PDAM Tirta Raharja hingga 30-60 persen. Penurunan pelayanan air minum terjadi di tiga wilayah pelayanan utama, yaitu Wilayah Pelayanan I Soreang, Wilayah Pelayanan II Banjaran, dan Wilayah Pelayanan IV Cimahi.

Dampak fenomena El Nino ini turut menjadi keprihatinan anggota DPRD Jabar Dr. Hj. Cucu Sugyati, S.E., M.M. "Belum lama ini saya juga mengunjungi kawasan Cileunyi, dan banyak sumur warga sudah mengering dan terpaksa harus dibor lebih dalam. Sejumlah lahan pertanian pun tak lagi bisa ditanami, karena tanahnya kering," katanya.

"Saya berharap semua pihak betul-betul mengantisipasi bencana kekeringan yang semakin meluas. Apalagi diperkirakan musim penghujan baru akan datang di akhir November. Warga sebaiknya mulai menghemat air, sekaligus bisa membantu mereka yang sumurnya sudah kering," jelas caleg DPRD Jabar asal Partai Golkar dari Dapil 2 (Kab. Bandung) ini.

Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) ini juga berharap Pemprov Jabar, Pemkab Bandung bersama perangkat desa, bahu-membahu untuk mengantisipasi dampak kekeringan. "Upaya ini mencakup langkah-langkah antisipasi yang luas, termasuk potensi gagal panen, kebakaran, dan bencana alam yang disebabkan fenomena ini."

"Dinas maupun instansi terkait perlu menyediakan layanan air bersih serta bantuan pompa air di lahan-lahan rawan dan perumahan. Langkah ini diharapkan bisa membantu warga yang terdampak kelangkaan air bersih, yang disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung. ***


0 Komentar :

    Belum ada komentar.