Solusi Islam Dalam Menangani Kasus COVID-19


Oleh : Dewi, Ibu Rumah Tangga, Pacet - Kab. Bandung.

Saat ini kasus lonjakan yang di sebabkan covid 19 semakin hari terus meningkat. Hal ini menyebabkan Mentri Agama Yaqut mengeluarkan beberapa aturan terbaru mengenai pelaksanaan ibadah.
Kementerian Agama (Kemenag) menginstruksikan agar pengurus dan pengelola tempat ibadah memberlakukan jarak maksimal satu meter antar jemaah dalam peribadatan salat, seiring dengan mulai melonjaknya kasus virus corona (Covid-19) akibat varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron di Indonesia (CNN.com)

Selain peraturan soal jarak salat, Kemenag juga meminta agar kegiatan peribadatan atau keagamaan paling lama dilaksanakan selama satu jam. Pengurus dan pengelola tempat ibadah juga wajib memastikan pelaksanaan khutbah, ceramah, atau tausiyah wajib memenuhi ketentuan (CNN.com)
Dewan Masjid Indonesia (DMI) turut menghimbau jamaahnya untuk tetap taat prokes selama peribadahan berlangsung. Namun, selama ini DMI merasa telah maksimal dalam pelaksanaan prokes hal ini terbukti selama ini masjid menjadi tempat yang aman karna tidak terdapat klaster penyebaran COVID-19 Ahad (6/2) (Republika.id).

Namun hal ini masih menjadi polemik di tengah masyarakat karna aturan yang dirasa tebang pilih. Ketika aturan peribadatan di perketat namun di lain hal banyak sekali tempat wisata yang abai terhadap prokes.
Masyarakatpun sudah mulai kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah terbukti dari beberapa kebijakan dikeluarkan pemerintah dinilai serampangan dan kurang efektif.

Islam adalah agama yang sempurna Islam selalu memiliki solusi yang tepat terhadap semua problematika yang sedang umat alami salah satunya adalah wabah pandemi ini.
Dalam Sistem pemerintahanan islam  penanganan kasus wabah seperti covid ini akan terselesaikan karna pemerintah islam akan mengeluarkan kebijakkan yang lengkap serta menyeluruh yang tidak akan membuat masyarakat kebingungan.
Salah satunya adalah konsep lokcdown  yang di lakukan oleh pemerintahan islam. Orientasi lokcdown dalam sistem Pemerintahan Islam tidak berfokus pada ekonomi, melainkan fokus pada kesehatan dan penyelamatan jiwa rakyatnya.
Berbagai fasilitas selama kegiatan diberlakukannya lockdown akan diberikan kepada masyarakat.  Pemerintah Islam akan terus meningkatkan sistem dan fasilitas kesehatan dengan kualitas terbaik dan kuantitas yang sangat memadai.

Selama lockdown akan diminimalisir berbagai aktivitas yang akan memicu kerumunan warga dan akan menutup pintu-pintu kemungkinan masuknya lalu lintas WNA ke dalam negeri.
Demikianlah solusi tepat sistem Pemerintahan Islam dalam menangai kasus wabah covid-19 ini. Ketika rakyat tetap di rumah saja namun semua kebutuhan rakyat tetap terpenuhi.
Wallahu a'lam bish shawab.

Isi Artikel di luar tanggungjawab Redaksi Jabarbicara.com

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.