Tangisan Rakyat Dianggap Lelucon Oleh Ketua DPRD Garut, DPC GMNI Garut : Euis Ida Tak Pantas Menjadi Wakil Rakyat


GARUT, JABARBICARA.COM -- Sebuah video aksi guru honorer menangis saat demo di depan gedung DPRD Garut, viral di media sosial. Video guru honorer tersebut jadi sorotan bukan karena tangisannya, melainkan terekam respons Ketua DPRD Garut dengan mengatakan  "Mangga Nangisna Sing Sae" yang artinya "Menangislah dengan baik,"saat ditemui para guru honorer. Jumat 14 Juni 202 

Menyikapi hal tersebut Sekertaris DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Garut, sangat menyayangkan peryataan yang dikatakan Euis Ida Wartiah sebagai Ketua DPRD Garut terhadap sekelompok guru yang tengah melakukan aksi. Ucapan Euis Ida menunjukkan rendahnya moral dan tidak memilikinya empati seorang wakil rakyat terhadap para demonstran yang sedang menuntut kejelasan terkait pengangkatan guru ASN dan formasi PPPK. 

‘’Pernyataan Euis ida ‘Mangga Nangisna Sing Sae’, (Menangislah dengan baik), dihadapan rakyatnya yang sedang menangis jelas tidak menunjukan sikap seorang wakil rakyat yang betapa jauhnya dari empati dan kesadaran akan penderitaan rakyat” ujar SekertarislDPC GMNI Garut, Nanan Nugraha, Sabtu (15/6/2024)

Nanan beranggapan bahwa dalam kondisi tersebut, perkataan ‘‘Mangga Nangisna Sing Sae’’, (Menangislah dengan baik), tidak pantas diucapkan oleh siapapun apalagi diucapkan oleh seorang ketua DPRD atau sebagai wakil rakyat yang notabenya harus memperjuangkan nasib rakyatnya, Nanan juga sangat menyayangkan kenapa wakil rakyat seperti ini bisa kembali terpilih menjadi wakil rakyat periode selanjutnya.

‘’Selama menjabat sebagai Ketua DPRD Garut Euis Ida ini kurang kelihatan kepeduliannya terhadap rakyat, apalagi ucapan - ucapanya sangatlah jauh dari sikap seorang wakil rakyat, namun anehnya lagi kenapa seorang wakil rakyat yang seperti ini malah terpilih kembali, ntah terpilihnya karena apa, apalagi periode selanjutnya dia akan menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang cakupannya lebih luas, sekarang aja tidak bisa bekerja apalagi nanti.” jelasnya

Mengenai hal tersebut Sekertaris DPC GMNI Garut sangat mengecam pernyataan Euis Ida tersebut.

“Hanya ada dua pilihan untuk Ibu Euis Ida, meminta maaf lalu memperjuangkan nasib Guru honorer atau mundur dari jabatannya” pungkasnya. [Ikj]


0 Komentar :

    Belum ada komentar.