Wabup Garut Monitoring Pelaksanaan Seleksi Kompetensi PPPK


[Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman melakukan monitoring pelaksanaan Seleksi Kompetensi PPPK Jabatan Fungsional Tenaga Teknis yang dilaksanakan di Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional III Bandung, Kota Bandung, Rabu (5/4/2023).(Foto: Yogi B)]

KOTA BANDUNG, JABARBICARA.COM -- Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman melakukan monitoring pelaksanaan Seleksi Kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Jabatan Fungsional Tenaga Teknis yang dilaksanakan di Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional III Bandung, Kota Bandung, Rabu (05/04/2023). Turut mendampingi, Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana beserta jajaran Badan Kepegawai dan Diklat BKD) Kabupaten Garut.

Wakil Bupati Garut, menyampaikan bahwa dirinya datang untuk memberikan dukungan kepada 789 peserta seleksi kompetensi PPPK. Ia berharap, pada peserta yang melaksanakan testing dapat diberikan kemudahan.

IMG-20230405-WA0185.jpg

"Jadi jangan lupa berdoa, jangan lupa juga menyiapkan ketenangan. Karena ketenangan itu adalah syarat mutlak keberhasilan, _kudu tenang heula_, tenangkan, tarik nafas, sudah berdoa, tenang hati, terbuka pikiran kita," ucapnya.

Ia juga berharap, pada peserta dapat diberikan jalan yang terbaik untuk mengabdikan diri kepada bangsa, negara, dan juga kepada masyarakat.

"Saya kira selamat menjalankan ujian, wilujeung, mangga wilujeung, sing digampilkeun oge perjalannana oge sing disalametkeun dan jangan lupa sekarang kita sedang berpuasa dan mudah-mudahan ini mendapatkan pahala tersendiri bagi kita semua," tuturnya.

Terakhir, ia berterimakasih kepada Kepala BKN, yang telah memberikan fasilitas maupun formasi yang diberikan oleh BKN untuk para peserta seleksi. Ia juga berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu sehingga pelaksanaan tes ini bisa berjalan dengan baik.

Wakil Kepala BKN RI, Supranawa Yusuf, menyampaikan bahwa sistem yang digunakan dalam seleksi kompetensi ini adalah dengan Computer Assisted Test atau CAT. Ia menerangkan, sistem ini dibangun untuk menegakkan prinsip transparansi sehingga semua proses seleksi dapat direkam secara transparan.

"Mulai pendaftaran siapa yang memenuhi syarat siapa yang tidak, itu bisa diketahui oleh banyak orang oleh semua pihak, sampai di proses seleksinya pun juga sangat transparan mulai dari masuk kemudian sampai ade-ade mengerjakan soal kemudian nanti selesai pengumuman itu semuanya dilakukan secara transparan," tuturnya.

Ia juga memaparkan, bahwa nantinya para peserta dapat melihat secara langsung nilai yang akan muncul setelah menyelesaikan soal tes.

"Nah dengan demikian maka nilai berapapun yang adek-adek hasilkan itulah nilai real nilai sesungguhnya yang memang adek-adek peroleh, tidak ada yang bisa menambahkan, tidak ada yang bisa mengurangi," katanya.

Maka dari itu, lanjutnya, keberhasilan atau lulus tidaknya peserta sangat bergantung pada kemampuan dari peserta itu sendiri.***


0 Komentar :

    Belum ada komentar.