93 Hektar Pertanian Cibatu Kab. Garut Alami Fuso


JABARBICARA.COM:--- Kekeringan di sejumlah daerah membuat sebagian petani padi alami gagal panen (puso), seperti halnya di Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut 93 hektar alami puso, namun saat kemarau tiba, petani padi bisa bercocok tanam di ganti dengan palawija.

“Kalau palawija itu mungkin saja di Cibatu yaitu sentra jagung. palawija itu seperti tanaman jagung, kedelai, jadi dan kacang-kacangan, serra ubi jalar dan ubi kayu,” ucap Kepala UPT Pertanian Cibatu, Titin, Rabu (07/08/2019)

Menurutnya, petani yang menanam pangan itu tak mungkin bisa di paksakan, namun bisa di ganti dengan palawija, mungkin itu yang mereka terapkan, imbas kekeringan jelas bukan hanya di kecamatan Cibatu melainkan di semua Kecamatan.

Lahan Pertanian Cibatu kabupaten Garut yang terancam Fuso akibat kekeringan (Poto: Fitri N/JabarBicara)

Untuk kekeringan biasanya itu suka ada penggantian, kata Titin, untuk pergantian Adapun sebelumnya acuan-acuan itu dari para petani sendiri harus bikin proposal dan dibikin permohonan puso itu insya Allah akan dibantu oleh para penyuluh kabupatennya juga dari pihak dinas akan membantu mengganti benih yang rusak tapi dengan catatan harus ada dokumentasi seperti berapa hektar atau kelompok atau Desa.

“karena di cibatu satu kali musim tanam pertahun, karena posisi atau kondisinya seperti itu maka sebaiknya diganti dengan palawija. penghasilan per panen 56 ton per hektar alhamdulillah bagus olahan garap jagung sampai 7 ton per hektar,” pungkasnya. (FitriN/Ik)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.