'Asmarandana' Dalam Karya


TANGERANG, JABARBICARA.COM-- Sudah hampir setahun, pandemi karena virus Corona berlangsung. Hampir segala sendi kehidupan terpuruk. Begitu pula industri musik dan seni rupa. Berbagai upaya pun dilakukan untuk bertahan, tidak hanya sekedar bertahan tetapi juga berinovasi dan beradaptasi dengan kondisi “new normal”.

Kita semua ‘dipaksa’ untuk berada di dalam rumah. Tidak berada dalam kerumunan, itu berarti hal-hal semacam konser atau pertunjukan musik yang biasanya dihadiri oleh banyak orang nyaris tidak ada.Tapi bukan berarti kreativitas ‘mati’ atau menghilang. Ada banyak hal-hal baru dan inovatif terjadi. Di tengah pandemi, kreativitas muncul, termasuk juga hadirnya grup band baru. Salah satu grup band baru itu adalah BEN.

ASMARANDANA (painting mix media on canvas)

BEN adalah trio pop rock asal Tangerang. Beranggotakan Benny Navaro (Synth), Johan Nurrokhman ( Guitar) dan Surya Luckmana (Vokal). Mengambil ambiece dan sound musik 80an dan 90an. Lirik dan Judul juga menjadi hal yang menjadi perhatian utama di band ini. Idiom-idiom tak lumrah macam Asmarandana, Residu, Gentas, Karma Terbaik, muncul menghiasi album ini.
Benny Navaro mempunyai latar belakang sebagai musisi top 40 dan sempat menjadi co-producer di beberapa album musisi lain. Diantaranya Zigaz dan Zetta. Karya ciptaannya yang sempat menjadi hits adalah Sahabat Jadi Cinta yang dipopulerkan oleh Zigaz dan almarhum Mike Mohede.
Johan Nurrokhman berlatar belakang sebagai Musisi Cafe selama 16 Tahun. Berkeliling cafe di banyak kota di Indonesia adalah pekerjaan rutinnya. Selain itu juga, Johan bersama bandnya sempat menjadi band pengiring beberapa Artis. Diantaranya Citra Scholastika, Dewi Persikk dll. Sempat juga menjadi home band di sebuah acara di satu stasiun TV.
Surya Luckmana sebelumnya adalah vokalis Moluska band. Bersama bandnya, dia sempat melahirkan beberapa single. Dan sempat mengikuti satu ajang pencarian bakat Rising Star di salah satu stasiun TV.
Rencananya, Asmarandana akan diluncurkan dalam bentuk Full Album, 13 Lagu berdurasi total 50 menit. Dirilis dalam bentuk fisik dan digital pada April 2021. Sebelum rilis full album, Asmarandana & Residu telah dirilis sebagai Double Single tanggal 1 Januari 2021 lalu.

Asmarandana sendiri adalah kata yang tidak cukup umum dan menurut Benny Navaro ketika dikonfirmasi, Asmaranda berarti Api Asmara. Jadi pada dasarnya album yang juga bertajuk sama dengan singlenya ‘Asmarandana’ secara keseluruhan berkisah tentang cinta dalam artian universal.
Judul Asmarandana dipilih justru ketika semua lirik dan dan aransemen selesai.

Kebijaksanaan leluhur tentang cinta ternyata sudah ada sejak lama dan terkemas apik dalam budaya leluhur Nusantara. Dirangkum dalam sebuah pupuh Asmarandana, istilah ini sering terdengar di budaya Sunda dan Jawa. Lagu yang direkam pada Juni 2020, idenya dimulai dari sebuah frase sederhana “Bisakah kita punya cinta tanpa tanda tanya?”
Benny mencoba meramu notasi dan groovenya dengan referensi band-band legendaris di era 90an. Contohnya adalah TOTO dan Duran Duran. Sound Synth yang di ambil dari keyboard legendaris Roland Juno 106 dan pad yang diambil dari Korg Mono/poly membuat nuansa “rasa de javu” di lagu ini.

Metode rilis bertahap dipilih BEN sebagai strategi dalam menyikapi era music stream yang lebih sering mendengar playlist daripada full album dengan harapan akan lebih mudah memperkenalkan BEN dan musiknya kepada masyarakat.
Album Asmarandana versi fisik juga berkolaborasi dengan beberapa seniman-seniman visual kenamaan. Antara lainnya adalah Nadya Noor yang menggarap cover depannya. Ada Juga Umam Lakalaka yang membuat ilustrasi “Karma Terbaik” dan Lesh Dewika yang membuat sebuah lukisan dengan Judul Asmarandana dan juga menjadi cover digital lagu Asmaranda. Selain mengilustrasi cover digital, Lesh Dewika juga membuat ilustrasi yang diambil dari novel perdananya Benang Merah sebagai ilustrasi dari video lirik Asmarandana yang bisa dinikmati di channel official BEN.

Semua karya visual ini akan jadi bagian dari booklet cover Asmarandana. Bookletnya sendiri akan setebal 24 halaman, berisi Visual Art, Lirik lagu dan foto-foto. Menjadikan album Asmarandana ini layak untuk di koleksi. (Art/Jb)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.