Bawaslu Gelar Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif. Ipa : Diharapkan Para Peserta Mampu Menjadi Pengawas Pemilu Partisipatif


Garut,JABARBICARA.COM--- Puluhan peserta mengikuti "Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif" yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Garut.

Kegiatan tersebut berlangsung di auditorium Hotel Augusta, Jalan Raya Cipanas, Garut, Jawa Barat, 18-22 Nopember 2019.

Saat dikonfirmasi sejumlah awak media, Senin (18/11/2019), Ketua Bawaslu Kabupaten Garut, Ipa Hafsiah Yakin mengatakan program ini diikuti 90 peserta dari 198 peserta yang mendaftar.

"Tentunya mereka yang mengikuti program Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif merupakan para peserta terpilih yang selanjutnya mengemban amanah untuk menjadi Kader Bawaslu dalam melaksanakan Pengawasan Partisitasif bagi masyarakat," ucapnya.

Dijelaskan Ipa, program ini dilaksanakan bertujuan untuk melaksanaan fungsi pendidikan Bawaslu, meningkatkan pengawasan partisipatif masyarakat, sarana pendidikan pemilu bagi masyarakat, pembentukan pusat pendidikan pengawasan pemilu yang berkesinambungan bagi masyarakat, menciptakan kader pengawasan yang tepat guna dan menciptakan kantong-kantong atau simpul-simpul pengawasan di semua lapisan masyarakat yang ada di Indonesia.

Berdasarkan pengalaman pelaksaan pemilu - pemilu sebelumnya, menurut Ipa, Bawaslu telah berupaya untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam rangka melakukan kontrol terhadap pelaksanaan pemilu yang tercermin dalam rencana startegis bawaslu, diantaranya pembuatan dan peningkatan mutu regulasi pengawasan pemilu, peningkatan profesionalisme, spesialisasi, dan integritas struktur kelembagaan pengawas pemilu, peningkatan dukungan layanan administrasi, organisasi, dan manajemen, peningkatan kapasitas dan kapabilitas personel pengawas pemilu, pengembangan pola dan metode pengawasan, penguatan sistem kontrol nasional, dalam satu manajemen pengawasan yang bersifat terstruktur, sistematis, dan integratif berbasis teknologi, peningkatan dukungan sarana dan prasarana, kerjasama antar lembaga, serta peningkatan pelibatan masyarakat dalam pengawasan partisipatif.

"Akan tetapi, upaya perbaikan pengawasan pemilu tentu harus mendapatkan dukungan baik dari penyelenggara pemilu lainnya (KPU dan DKPP), peserta pemilu, maupun masyarakat. Saat ini salah satu fokus Bawaslu terkait pengawasan pemilu tertuju pada pelibatan masyarakat untuk aktif ambil bagian menjadi pengawas pemilu partisipatif," ungkapnya.

Melalui “Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif” ini Bawaslu berupaya melakukan pendidikan pengawasan pemilu kepada masyarakat dengan membentuk wadah pendidikan pengawasan pemilu yang berkesinambungan sekaligus merupakan bentuk dukungan dan sinergi program pemerintah tentang pemberdayaan masyarakat dalam pemilu sesuai arahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS).

"Oleh karena itu, setelah mengikuti program ini diharapkan para peserta mampu menjadi pengawas pemilu partispatif dan penggerak masyarakat untuk terlibat dalam pengawasan pemilu secara partisipatif di daerahnya masing-masing. Selain daripada itu, jika ditinjau secara jangka panjangnya, program ini diharapkan dapat berkesinambungan dan menjadi model pengawasan pemilu partisipatif yang dapat dilaksanakan pada pemilu-pemilu selanjutnya," pungkasnya. (DSF/Ik)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.