Berbeda dengan lainnya, Harga Ayam di Pasar Garut Relatif Stabil


GARUT, JABARBICARA.COM -- Berbeda dengan komoditi lainnya, seperti cabai rawit merah, daging sapi, dan juga telur, harga daging ayam di Pasar Pemadam Garut relatif stabil. 

Menurut seorang pedagang daging ayam di Pasar Pemadam Garut (Ciawitali), Faisal, dari beberapa hari menjelang bulan Ramadhan, harga daging ayam yang dia jual tidak mengalami kenaikan harga. 

Kenaikan daging ayam, kata Faisal, justru terjadi saat masih sekitar satu bulan sebelumnya.

"Justru kenaikan harga daging ayam terjadi jauh sebelum memasuki bulan Ramadhan," ujar Faisal. 

Disebutkan dia, harga daging ayam terkini masih di angka Rp.35.000 - Rp.36.000.

"Harga sekarang sama dengan harga beberapa hari menjelang Ramadhan, yaitu di kisaran Rp.35 ribu hingga Rp.36 ribu rupiah," aku Faisal. 

"Ya stabil. Karena harga Rp.35 ribu hingga Rp.36 ribu untuk dijual kembali di tingkat warungan berati stabil. Tidak ada kenaikan," sambung Faisal. 

Senada dengan Faisal, seorang ibu pengunjung Pasar Pemadam Garut (Ciawitali), Lina, menyebutkan, harga ayam memasuki hari kedua Ramadhan sejak tiga hari menjelang Ramadhan tidak mengalami kenaikan. 

"Sebenarnya kenaikan harga ayam ini terjadi jauh sebelum Ramadhan. Ya sekitar sebulan sebelumnya," sebut Lina. 

Dikatakan Lina, harga ayam sekitar sebulan lalu tersebut di angka Rp.28.000.

"Waktu itu Rp.28.000. Ya seiring naiknya harga beras, harga ayam pun merangkak hingga tembus di harga Rp 35.000 di pedagang Pasar Pemadam ini," tutur Lina. 

Ditanya tentang bahan pokok  lainnya, Lina menyampaikan, komoditi seperti daging sapi, telur, dan cabai rawit merah mengalami kenaikan harga yang relatif signifikan. 

"Pada hari min satu Ramadhan, harga daging sapi tembus di harga Rp.150 ribu. Kemudian telur hari ini menjadi Rp.31 ribu, biasa Rp.28 ribu. Sementara cabai rawit merah tembus di angka Rp.96 ribu per kg," papar Lina. 

Diakui Lina, dengan harga-harga bahan pokok pangan sekarang ini, dirinya merasakan beban resiko semakin berat. 

"Ya beratlah bagi resiko belanja sehari-hari. Apalagi sekarang ini beras juga sudah mendahului naik. Bahkan harga LPG 3 kg yang subsudi itu, di Garut harga eceran tertingginya sudah dinaikan oleh Pemkab Garut," ungkap Lina. 

Diharapkan Lina, ada dari pihak-pihak terkait atau yang berwenang mengupayakan kestabilan harga, teristimewa saat menjalani Ramadhan dan menghadapi Idulfitri. 

"Tentunya harapan kami sebagai masyarakat atau warga Garut mengharapkan adanya keberpihakan kepada para konsumen seperti kami ini dari pihak Pemerintah Daerah agar kami dilindungi dengan cara menekan atau menentukan standar harga kebutuhan pokok yang sesuai dengan tingkat kemampuan atau saya beli masyarakat pada umumnya," harap Lina. (Lina/Jabi)


0 Komentar :

    Belum ada komentar.