Diduga Lakukan Penganiyayaan, Oknum Polisi yang mengaku Ajudan Wakil Gubernur Jabar Dilaporkan ke Propam Polda Jabar


[Ir. Deni Ranggajaya orang tua Hilmi Afnan Fauzian salah seorang korban penganiayaan dan intimidasi oleh oknum polisi bernama US (Ist)]

BANDUNG, JABARBICARA.COM -- Buntut dari dugaan penganiyayaan dan intimidasi kepada empat remaja Garut, Ir Deni Rangga Jaya salah satu orang tua korban resmi melaporkan oknum Polisi berinisial US.

Ir Deni Ranggajaya saat dihubungi Media membenarkan telah melaporkan oknum Polisi berinisial US, pelaporan ini merupakan buntut dari dugaan penganiayaan dan intimidasi yang dilakukan oknum polisi tersebut terhadap empat remaja yang merupakan warga Garut.

Deni Ranggajaya menjelaskan,  pihaknya telah melaporkan seorang oknum polisi ke Propam Polda Jabar. Oknum polisi yang dilaporkan berinisial US.

US diduga melakukan penganiayaan dan intimidasi kepada anaknya, Hilmi Afnan Fauzian. Peristiwa tersebut itu terjadi di kantor Polsek Bandung Wetan, pada 27 September 2022 lalu

Selain anaknya, penganiayaan dan intimidasi juga dialami oleh tiga teman anaknya yakni Luki Lukmanul Hakim, Hilman Alfarisi, dan Bambang.

"Kejadian ini berawal dari terjadinya perselisihan antara anak saya beserta teman-temannya dengan seorang berinisial R warga Tasikmalaya. Perselisihan anaknya dengan R terjadi di sebuah tempat hiburan malam di daerah Tamansari Bandung", ujar Deni saat ditemui Media, Kamis (24/11/2022).

Kasus perselisihan tersebut kemudian ditangani oleh Polsek Bandung Wetan. Pada awalnya proses pemeriksaan yang dilakukan penyidik di Polsek Bandung Wetan berjalan sebagaimana mestinya, jelas Deni Ranggajaya 

Penganiayaan dan intimidasi terjadi setelah datang oknum polisi berinisial US yang mengaku sebagai ajudan Wagub Jabar. Ia melakukan tindakan yang dinilai telah menganiaya serta mengintimidasi anaknya serta ketiga orang temannya.

Deni Ranggajaya mengatakan, oknum polisi tersebut melakukan serangkaian tindakan kekerasan terhadap keempat remaja itu mulai dari menjambak rambut, memukul lutut, menginjak kaki, bahkan mencabuti kumis. Akibat jambakan yang dilakukannya itu, rambut salah seorang teman anaknya sampai terlepas.

"Oknum polisi itu pun terus mengintimidasi anak-anak dengan menunjukan pistol yang dibawanya. Dia bilang, kalian tahu ini apa?" kata Deni menirukan ucapan US.

Diakui Deni Ranggajaya, dirinya sama sekali tak mempermasalahkan pemeriksaan yang dilakukan petugas kepolisian di Polsek Bandung Wetan kepada anaknya selama sesuai dengan prosedur, karena semuanya berjalan sesuai prosedur. Hanya yang disayangkan, kehadiran oknum polisi yang mengaku ajudan Wagub Jabar di ruang pemeriksaan yang ikut menginterogasi dengan cara melakukan intimidasi dan kekerasan pisik.

Deni pun mengungkapkan jika dirinya kemudian mendapatkan informasi jika oknum polisi berinisial US itu merupakan kakak ipar dari R, orang yang sebelumnya terlibat perselisihan dengan anaknya. Sumber informasi tersebut juga menjelaskan jika US bukan ajudan dari Wagub Jabar tapi petugas patroli untuk mengawal Wagub.

Tak terima dengan perlakuan oknum polisi tersebut kepada anaknya, imbuh Deni, dirinya pun kemudian memutuskan untuk melaporkannya ke Propam Polda Jabar. Ia berharap laporannya akan ditindaklanjuti secara serius karena ini menyangkut nama baik institusi kepolisian.

"Selain oknum polisi berinisial US, menurut pengakuan anak-anak ada seorang lagi oknum polisi temannya US yang juga ikut melakukan kekerasan. Oknum yang tak diketahui namanya itu menendang kaki Hilman sebanyak dua kali dengan keras hingga suaranya terdengar jelas", tutup Deni Ranggajaya. (RF/jabi) 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.