DPD Laskar Indonesia Kab. Garut Minta BPK dan BPKP Audit Repitalisasi Pasar Leles yang Amburadul


JABARBICARA.ID — DPD Lembaga Advokasi Sosial Kanal Aspirasi Reformis (Laskar) Indonesia Kabupaten Garut meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jawa Barat melakukan uji petik dan audit investigasi terhadap pelaksanaan revitalisasi Pasar Leles yang mangkrak dan amburadul

Menurut Ketua DPD Laskar Indonesia Garut Dudi Supriyadi, sudah semestinya BPKP Perwakilan Jawa Barat melakukan audit investigasi tanpa harus menunggu adanya pengaduan masyarakat, atau permintaan dari penegak hukum.

Hal itu karena kejadian mangkrak, dan robohnya rangka beton Pasar Leles itu sangat tak patut menurut pandangan masyarakat. Terlebih anggaran negara yang digelontorkan untuk program revitalilasi pasar tradisional di Kecamatan Leles tersebut tidak sedikit, mencapai Rp16 miliar. Termasuk sebesar Rp2 miliar di antaranya untuk relokasi pedagang ke pasar sementara di Alun-alun Leles.

“Jadi, sebaiknya BPKP langsung saja melakukan audit investigasi. Dalam hal ini, kami selaku bagian dari masyarakat Garut yang mendesak meminta audit investigasi. Toh, ini juga demi menyelamatkan keuangan negara,” kata Dudi, Rabu (10/4/2019).

Selain mendesak dilakukannya uji petik dan audit investigasi oleh BPK RI atau BPKP Perwakilan Jawa Barat, Laskar Indonesia Garut juga mempertanyakan keberadaan fungsi, dan peran kinerja Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) bentukan Kejaksaan Garut, dan Inspektorat setempat dalam mengawal pelaksanaan pembangunan di Garut, khususnya revitalisasi Pasar Leles.

“TP4D ini kan dibentuk untuk pencegahan, jangan sampai terjadi pelanggaran dalam kegiatan pembangunan, baik berpotensi melanggar administrasi maupun hukum. Dengan terjadinya kasus ini, di mana pengawasan TP4D dan Inspektorat selama ini?” ujarnya.

Selain mangkrak, hingga pembangunannya dihentikan sementara konstruksi pondasi dan rangka beton bangunan Pasar Leles hasil pekerjaan ditinggal kabur kontraktor itu ambruk pada Ahad (7/4/2019) sore.

Padahal dana APBD Garut sudah digelontorkan untuk pembangunan pasar tersebut mencapai Rp16 miliar dari total biaya sekitar Rp26 miliar.

Menurut Camat Leles Asep Suhendar, ambruknya rangka beton lantai tiga Pasar Leles sendiri sebetulnya tak terlalu mengejutkan, dan sudah diperkirakan sebelumnya. Sebab sebelum terjadi hujan deras pun, gelagat rangka beton tersebut bakal ambruk sudah terlihat dari kondisi rangkanya yang sudah hampir rubuh.

Pembangunan Pasar Leles baru sampai tahap rangka beton. Namun beton untuk atap belum dicor papan, dan besi untuk penahan. Penahan beton tersebut justeru sudah dibongkar pemborong (kontraktor) sebelum kemudian ambruk. (Nul/IK/Yus)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.