Ironis, Guru Bakar Sepatu Siswa saat Upacara SMPN 2 Cibiuk


GARUT, JABARBICARA.COM- Seorang guru wanita dengan jabatan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Negeri 2 Cibiuk Garut, LSH, dibantu rekannya, MG, melakukan tindakan pembakaran sepatu milik seorang siswa Kls. VIII bernama Rian. Alasanya karena sepatu tersebut tidak memenuhi ketentuan sekolah. Peristiwanya terjadi saat Upacara Senin, (03/02/2020),

Atas peristiwa Senin itu, seorang pengajar olah raga di SMP Negeri 2 Cibiuk, UB, Kepada Jurnalis IWO mengatakan, LSH mendapati siswa yang bernama Rian masih menggunakan sepatu yang tidak sesuai dengan aturan sekolah.

Merasa telah kehabisan cara untuk menegur Rian yang tetap tidak mengindahkan aturan sekolah, LSH dibantu MG mengambil tindakan membakar sepatu sehingga Rian harus kehilangan sepatunya.
"Rupanya Bu LSH sudah hilang kesabaran menegur Rian. Maklum manusia, Pak," ungkap UB.

Kejadian ini tak urung mendapat tanggapan beberapa pihak yang mengetahuinya.
Tanggapan yang berupa tindakan muncul dari Ikatan Wartawan Online (IWO) Garut.

Ketua IWO Garut didampingi beberapa anggota berkenan menyerahkan santunan kepada Rian berupa paket yang terdiri atas sepatu, tas sekolah, berikut pakean seragam.
Pada kesempatan tersebut, Ketua IWO, Robi, mengatakan, kegiatan tersebut didasarkan pada rasa empati, baik terhadap siswa yang bersangkutan maupun kondisi proses belajar-mengajar di SMP Negeri 2 Cibiuk.

"Inisiatif ini lebih bersifat spontanitas yang lahir dari rasa keprihatinan atas keberadaan seorang siswa yang sepatunya menjadi sasaran tindakan pembakaran seorang pengajar," ujar Robi.

Bertemu IWO di Tempat kerjanya, Sekretaris Desa Cibiuk Kidul, Cepi Almuhamaedi, kepada media mengatakan, tindakan pembakaran sepatu milik seorang siswa yang dilakukan seorang guru adalah tindakan arogansi guru yang sama sekali tidak mencerminkan amanat pendidikan.

"Ironis sekali dijaman sekarang masih ada tindakan oknum guru yg sangat arogan dan tidak mencerminkan seorang pendidik," kata Cepi.

Di tempat berbeda, seorang orang tua siswa yang enggan disebutkan jati dirinya, menyayangkan peristiwa pembakaran sepatu milik siswa ini terjadi --apalagi diprakarsai oleh pengajarnya sendiri.
Orang tua ini mengatakan, murid sekarang memang banyak yang nakal, melebihi kenakalan murid pada jaman dia sekolah dulu. Pada satu sisi, lanjut orang tua ini, guru itu menuntut gaji yang besar, tetapi murid susah sekali nurut dan menjadi pintar.

"Seharusnya guru sekarang harus bisa mendidik muridnya. Kalau guru dulu itu selalu dihormati muridnya," kata dia.

Saat rombongan IWO Garut hendak meninggalkan SMP Negeri 2 Cibiuk Garut tersebut, ke hadapan UB, Robi meninggalkan pesan bahwa guru patut selalu bersabar dalam menyikapi kenakalan muridnya. Jika salah dalam menindak dikhawatirkan menjadi bahan penilaian yang tidak berkenan di masyarakat.

"Jika hendak memberi tindakan, hendaknya tetap dalam koridor yang mendidik, bukan dengan tindakan yang dapat menghilangkan rasa kehormatan siswanya," pungkas Robi. (Tim IWO)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.