Keluh Supir Angkot dan Penarik Becak Kota Bogor dalam Masa Covid-19


BOGOR, JABARBICARA.COM-- Dampak Covid-19 sangat berpengaruh terhadap ketidakstabilan pendapatan dari berbagai sektor usaha, di anratanya sektor jasa angkutan kota (Angkot) dan Becak yang ada di Kota Bogor.

Dikonfirmasi JabarBicara.Com, sopir angkot 07, Suratman, yang sedang ngetem di sekitar Tangkal Aseum Merdeka Kota Bogor, mengatakan, selama Covid-19 pendapatnnya menurun drastis --berkurang hingga 75 %.
"Yang biasa sehari membawa pulang 80 ribu rupiah bersih, dengan adanya Covid-19 paling dapat 20 ribu rupiah. Tidak jarang juga, saya ga bawa uang sama sekali karena saya juga harus makan-minum selama nyupir," keluhnya. Jum’at (10/04/2020)

Saya berharap, lanjut pria beranak 7 ini, Covid-19 cepat berakhir. Untuk itu, dia mendukung himbauan, termasuk jika nanti PSBB diterapkan di Kota Bogor.

“Mobil saya juga pernah dismprot oleh petugas untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan saya juga menggunakan masker kainsesuai himbauan pemerintah," kata dia.

Suratman menambahkan, mewakili teman-teman supir angkot sangat berharap ada perhatian dari pemerintah untuk bantu para supir angkot.

"saya sudah dengar akan0ada bantuan tapi belum terealisasi," jelasnya.

Dikonfirmasi jabarbicara.com, seorang penarik beca, Syarifudin, yang tinggal di Kampung Karamat Bogor yang biasa mangkal di sekitar Pasar Anyar Kota Bogor, pun mengeluhkan hal yang sama karena Covid-19 pendapatannya rata-rata sehari hanya duapuluh ribu, turun drastis hamper 75 % karena sepi penumpang.

Syarifudin berharap ada bantuan dari pemerintah seperti bantuan PKH. Akan tetapi dia tak pernah dapat padahal selalu didata oleh RT, malah yang dapet orang yang berkecukupan.

"Saya berharap bantuan pemerintah harus tepat sasaran, supaya orang seperti saya ini dapat. Saya berdoa semoga Covid-19 cepat menghilang, supaya kita semua bisa beraktivitas normal lagi," pungkasnya. (Amirudin)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.