Mendikbud Nadiem Makarim didampingi Wali Kota pantau Sekolah di Bogor.


BOGOR, JABARBICARA.COM – Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengunjungi beberapa sekolah di Bogor. Kunjungan itu dilakukan dalam rangka untuk dialog langsung dengan guru-guru dan peserta didik (siswa) terkait dengan penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang masih berlangsung di masa pandemic Covid-19 yang belum berakhir di Indonesia.

Dikonfirmasi jabarbicara.com, dalam kunjungan tersebut Nadiem Makarim dalam diskusi terbuka di SDN Polisi mengatakan, saya ingin mendengarkan langsung dari guru-guru mengenai suka dukanya PJJ seperti apa, apa yang berhasil apa yang tidak berhasil, apa yang sulit dana pa yang tidak. Apa saran-saran atau rekomendasi atau saran-saran yang ingin bapak ibu guru yang ingin sampaikan ke Kemendibud, kata Nadiem. Kamis (30 /07/2020).

Dalam kesempatan yang sama Bima Arya menyampaikan, “Saya mendengar aspirasi dari orang tua dan guru-guru ada yang suka dan siap dengan PJJ, ada yang keteteran juga ada yang bingung dengan kontennya jadi sekarang silahkan disampaikan ke bapak menteri mana bagian-bagian yang sudah dilaksanakan dengan baik dan mana bagian-bagian yang perlu atensi, Agar pemerintah kota bisa melakukan sesuatu agar kementian bisa melakukan sesuatu juga “, ucap Bima.

Nadiem pun menyampaikan, “Guru-guru sangat melakukani nstrospekisi menganai apa yang senenarnya cocok diterapkan yang utama adalah fleksibilitas dalam kurikulum. Kepala sekolah, guru-guru harus mengambil diskresi jika ini tidak cocok untuk PJJ jangan dulu. Kompetensi dasarnya kita putuskan mana yang terbaik dulu. Kedua adalah kreatifitas dalam mencari narasumber konten sendiri dengan memanfaatkan konten di Youtube dan itu adalah kontribusi dari guru-guru lain yang selama ini sudah mengupload dan mengkreat konten yang luar biasa.

Kami di Kemendikbud telah melihat ada ledakan konten guru-guru di youtube. Partisipasi guru-guru penggerak itu seperti itu yang dengan sukarela memberikan konten secara gratis biar guru-guru lain bisa menikmati dan mengnggah untuk peserta didiknya. Kemerdekaan guru-guru untuk mencoba berbagai macam platform dan menentukan platform yang cocok untuk peserta didik sangat penting.

Salah seorang guru SDN Polisi menyampaikan, Saya memberikan pembelajaran, misalnya memberikan tugas tidak membebani anak termasuk kerjasama dengan orang tua apabila peserta didik mengalami kendala dalam pembelajaran. Kami dalam memberikan pembelajaran memanfaatkan konten-konten yang ada di youtube sesuai dengan kebutuhan guru dan peserta didik. Bahkan kami telah memanfaatkan konten-konten materi pembelajaran di youtube sampai 70 prosen.

Di masa PJJ banyak kendala yang dihadapi seperti pencapaian kurikulum sangat sulit, masalah quota, kesulitan jaringan dan kesulitan dalam aspek TIK. Ada beberapa hal yang sudah dilakukan di Kemendikbud . Sebenarnya relaksasi dana bos harapannya dana bos bisa digunakan untuk pembayaran online, protocol kesehatan. PR kami adalah kurikulum untuk memastikan sebenarnya pendidikan legalitas pada guru-guru untuk benar-benar menyederhanakan kurikulum untuk membuat kurikulum darurat. Adaptasi dan teknologi ini diharapkan masih bisa digunakan ketika semua kembali ke sekolah.

Saya tidak ingin PJJ, saya ingin semua kembali ke sekolah. PJJ itu bukan kebijakan pemerintah, PJJ itu itu kita terpaksa . Karena pilihannya ada atau tidak ada pembelajaran sama sekali karena krisis kesehatan. Tidak ada yang bisa mnggantikan interaksi tatap muka. Disitulah kita bisa melihat emosi dan merasakan energi peserta didik. Peran orang tua pun sangat penting dalam mencapai keberhasilan PJJ. Masa darurat Covid-19 dana 100 prosen dana bos boleh digunakan untuk pembelian pulsa guru, sekolah, anak dan orang tua, pungkas Nadiem (Amirudin).

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.