Pemusik Muda Bogor, Doni Dartafian: ‘Memadukan Musik dan Puisi jadi Karya Musikalisasi Puisi


KOTA BOGOR, JABARBICARA.COM— Seni merupakan suatu hasil karya manusia, artinya sesuatu yang diciptakan oleh manusia yang memiliki nilai keindahan dan dinikmati melalui indera penglihatan, peraba, perasaan dan pendengaran. Aspek penting dalam menciptakan suatu karya seni adalah kreativitas. Seni dan kreativitas merupakan dua hal yang saling mendukung untuk mewujudkan suatu karya dalam hal ini diberbagai cabang seni Seni. Salah satu cabang seni yang menuntut kreativitas untuk menciptakan karyanya adalah Musikalisasi Puisi.  

Musikalisasi Puisi suatu karya yang tercipta hubungan antara musik dan puisi  sedang tumbuh dan berkembang di Bogor. Salah seorang seniman muda multi talent dan memiliki banyak prestasi yang bergerak dan memperjuangkan musikalisasi puisi di kabupaten/kota Bogor adalah Dony Dartafian.

Dikonfirmasi jabarbicara.com, Doni Dartafian pemusik muda dan guru seni budaya SMA Negeri Ciomas Kabupaten Bogor, yang bergerak di musikalisasi puisi mengungkapkan, saya bergerak di seni lebih di bidang musikalisasi puisi. Selain memainkan alat musik modern seperti piano, biola, gitar saya juga bisa memainkan alat musik tradisional seperti karinding, suling, angklung. Saya juga bisa membuat alat musik tradisional dari bambu, salah satunya Karinding, ungkap Doni lulusan S1 jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pakuan, Jumat (03/07/2020).

Saya mulai mengenal musik tahun 2006 dari guru SMA saya pa Diding Hasanudin bahkan beliau juga memperkenalkan puisi. Dari puisi itu saya dan teman-teman coba jadikan sebuah lagu diiringi musik, jadilah sebuah karya musikalisasi puisi yang sampai sekarang saya tekuni.

Ketika saya melanjutkan ke perguruan tinggi, saya bertemu dengan tokoh-tokoh besar bukan hanya di Bogor tapi di Indonesia. Saya bertemu dengan Pa Atang pemilik sanggar Obor Sakti di Ciapus, saya ngisi musik tari pake gamelan dan angklung, dengan Kang Lawe dari Citayan. Dari kang Lawe saya belajar alat musik bambu, seperti angklung, karinding bahkan sampai diajarkan membuat karinding dan alat musik tradisonal lainnya, jelas Doni.

Saya punya kelompok musikaisasi puisi namanya Katapel berdiri tahun 2011 dan sudah beberapa kali pentas di Bogor, Jakarta, dan beberapa kota di luar, terakhir pentas di Banjarmasin Short Borneo Art Festival. Pesertanya ada dari luar juga seperti Amerika, Jepang dan lain-lain. Untuk musikalisasi puisi saya dan Katapel menjadi peserta terbaik dalam event tersebut.

Awalnya pertama muncul tidak mungkin langsung terkenal dan untuk berkegiatan atau mengikuti event atau lomba kita mengandalkan swadaya anggota dan pentas-pentas keliling untuk menggalang dana. Kami pernah mau konser di Kemuning Gading Bogor butuh biaya cukup besar dan kami berusaha mencari dana swadaya anggota melalui pementasan yang kecil-kecil dulu dan hasilnya untuk biaya pementasan yang lebih besar.

Menurut Doni, musikalisasi puisi adalah hubungan antara musik dan puisi. Puisi sendiri sudah musikal karena sudah memiliki irama, ritme. Peran musik bagaimana supaya memperkuat puisinya supaya puisi mudah dicerna oleh masyarakat. Ketika puisi diberikan musik diharapkan mudah untuk dicerna dan dihafal.

Prestasi terbesar buat saya di dunia kesenian adalah ketika kita bertemu dengan orang-orang hebat yang bergerak di bidang seni. Bahkan dari orang-orang hebat itu saya bisa belajar dan sekaligus bisa jadi guru saya di bidang kesenian.  

Saya berharap wabah Covid-19 segera berakhir di Indonesia bahkan di manca negara supaya kita bisa normal kembali. Supaya masa depan kesenian terus maju, berkembang dan bisa berkegiatan sesuai dengan ruang dan tempat yang semestinya di Indonesia.

Sayapun berharap punya kesempatan untuk berkeliling Indonesia memperkenalkan musikalisasi puisi kepada masyarakat luas karena kelompok-kelompok yang bergerak di musikalisasi puisi jarang sekali berbeda dengan musik-musik lainnya di Indonesia, ucapnya.

Ketika  kita menemukan sesuatu bergerak saja, apapun hasilnya akan terjawab, pungkasnya. (Amirudin).

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.