Pengalaman Luar Biasa Septi Saat Menjadi Anggota Paskibraka di Lingkungan Kampusnya


JABARBICARA.COM:--- Pengalaman luar biasa dirasakan Septi Septiyadi, mahasiswa jurusan Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Garut,  karena bisa menjadi bagian dari paskibra dan menjadi pengeret bendera di gedung rektorat Universitas Garut , yang di hadiri oleh Rektor dan dosen universitas Garut.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka peringatan HUT RI ke 74 yg dilaksanakan oleh Uniga, Sabtu (17/08/2019).

"Menjadi anggota paskibra tidak mudah dan ini pengalaman pertama saya , menjadi pasukan pengibar bendera. Awal mula terpilih , saya sangat senang dan bangga, namun apa yang harus saya lakukan setelah masuk menjadi anggota waktu itu merupakan sebuah tantangan diri untuk bisa berbuat optimal," ujar alumni SMK Kesehatan Bhakti Kencana Limbangan ini.

Menurut Septi, persiapan mental harus dipunyai bagi setiap anggota paskibra ,  disamping persiapan fisik juga harus terpenuhi sehingga semuanya berjalan untuk memenuhi harapan.

"Setelah berhari-hari, sampai berminggu minggu ,  latihan secara rutin  dilakukan akhirnya menjadi terbiasa dan bisa. Itu semua berkat kemauan, ketekunan dan banyak belajar dari kesalahan-kesalahan terutama membangun sikap dalam kebersamaan dan kekompakan dengan teman paskibra lainnya seperti baris berbaris, memposisikan diri dalam peran sesuai formasinya masing-masing," ujar Septi.

Dirinya beruntung dalam organisasi Paskibraka mendapatkan teman teman yang baik, yang selalu mengajarkan dan membantu saat pelatihan dan selalu solid.

"Saat saya belum memahami paskibra, saya  beranggapan latihan-latihan yang dilakukan Paskibraka ini dianggapnya sebagai Pramuka atau sejenisnya. Padahal lebih dari itu, Paskibraka khusus dibentuk dan bertugas untuk mengibarkan bendera Sang Saka Merah Putih," ujarnya pria yang berdomisili di desa Sukarame kec. Leles ini.

Septi menambahkan, tentunya pula pada proses pengibaran bendera yang dilakukan ini tidak secara asal-asalan, melainkan sebuah proses yang dijalankan secara tertata, terstruktur dalam sebuah sistem terbatas sehingga kesungguhan hormat terhadap Sang Saka Merah Putih sebagai bagian penting dalam setiap upacara dapat berlangsung khidmat.

"Sungguh telah menjadikan suatu pengalaman dan merupakan suatu kebanggaan tersendiri untuk saya  masuk menjadi anggota Paskibraka. Terutama pengalaman dan kebanggaan ,  di mana rasa  cinta tanah air semakin tertanam dalam hati, bangga pula bahwa bangsa dan negara Indonesia adalah wadah kita bernaung, milik kita bersama, yang harus dijaga dan dipertahankan keberadaannya,* ujar pria kelahiran Garut, 15 September 1999 ini.

Disamping kebanggan yang tak terhingga nilainya itu, ada pula kebanggaan yang sangat berharga  dalam perubahan sikap. Menjadi bagian anggota Paskibraka dimana latihan-latihannya berlangsung secara rutin/berkelanjutan ternyata telah ikut membentuk perilaku dirinya  menjadi semakin percaya diri, berdisiplin, tertib, membangun kekompakan, bekerja sama/bergotong royong, tegas dan tegap melangkah. (Yuyus YS/Ik)

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.