JABARBICARA.ID — Bawaslu Kota Cirebon menemukan adanya dua warga
negara asing (WNA) yang memiliki e-KTP masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT)
Pemilu 2019. Kedua WNA yang masuk DPT itu ternyata salah satunya sudah menjadi
warga negara Indonesia (WNI).
Ketua Bawaslu Cirebon Mohamad Joharudin menyebutkan pihaknya
telah memverifikasi temuan adanya dua WNA yang terdaftar itu ke Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Cirebon. Ternyata, lanjut
Johar, satu orang yang dicurigai WNA atas nama Yap Soe Bok asal China sudah
menjadi WNI sejak 2010 silam.
"Untuk Yap Soe Bok asal China sudah menjadi WNI sejak
2010. Yang bersangkutan sudah memiliki KTP sejak 2012, ini kita ketahui setelah
verifikasi faktual," ucap Joharudin kepada wartawan di kawasan Stadion
Bima Kota Cirebon, Rabu (6/3/2019).
Terkait hal itu, dia menjelaskan, dari hasil
verifikasi faktual lainnya membenarkan bahwa Yumiko Kashu seorang WNA asal
Jepang yang masuk dalam DPT Pemilu 2019. Bahkan, sambung Joharudin, Yumiko
Kashu telah masuk DPT sejak 2018 silam.
"Yang bersangkutan (Yumiko) memang benar WNA, sudah
terinput di DPT waktu Pilkada 2018 lalu. Kita sudah instruksikan Panwascam
setempat," kata Joharudin.
Dengan adanya temuan tersebut, lanjut Joharudin, Bawaslu akan
memberikan rekomendasi kepada KPU untuk mencoret Yumiko Kashu dalam DPT.
Karena, menurut dia, Yumiko Kashu tak memiliki hak untuk memilih.
"Kami akan membuat putusan. Kemudian, putusan itu
menjadi rekomendasi bagi KPU untuk menandai bahwa yang bersangkutan (Yumiko
Kashu) tak memenuhi syarat. Ini sesuai aturan undang-undang nomor 7 Tahun 2017,
yang memiliki hak pilih itu WNI," ujar Joharudin.
Bawaslu Cirebon menemukan adanya data dua warga
negara asing (WNA) yang memiliki e-KTP tercatat sebagai pemilih pada Pemilu
2019 nanti. Kejanggalan daftar pemilih tetap (DPT) tersebut ditemukan saat
Bawaslu Kota Cirebon memverifikasi data.
"Dari 215 WNA yang memiliki e-KTP di Kota Cirebon, dua
di antaranya terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT). Ini berdasarkan hasil
kroscek dari data Disdukcapil, sistem KPU, kemudian kita temukan," pungkas
Joharudin.(TG/**)
Belum ada komentar.