Wabup Garut Ungkap Pengelolaan Situ Bagendit Masih Jauh dari Target yang Diinginkan.


[Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman memimpin Rapat Koordinasi Terkait Pembenahan Situ Bagendit yang dilaksanakan di Ruang Rapat Setda, Jalan Pembangunan, Kec. Tarogong Kidul, Kab. Garut, Rabu (19/10/2022). (Foto: Yogi B)]

GARUT, JABARBICARA.COM– Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman memimpin Rapat Koordinasi Terkait Pembenahan Situ Bagendit, di Ruang Rapat Sekretariat Daerah (Setda), Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (19/10/2022).

Wabup Garut menyebutkan bahwa pihaknya saat ini sedang kembali membangun komitmen dalam mengembangkan salah satu objek wisata unggulan di Kabupaten Garut yaitu Situ Bagendit, yang sebelumnya telah memiliki perencanaan yang cukup matang.

“Nah kemudian juga yang kedua ini persiapan bagaimana agar dikelola secara profesional, dan untuk pengolalaan profesional ini ternyata memang membutuhkan pengelola tenaga, dukungan kita semua,” ucapnya.

IMG-20221019-WA0075.jpg

Wabup Garut menyampaikan, saat ini terdapat kerusakan baik karena konstruksi, pengunjung, maupun karena adanya keinginan masyarakat yang menginginkan adanya pintu masuk tambahan. Ia menegaskan, pihaknya akan berpegang teguh terhadap _masterplan_ yang sebelumnya telah dibuat, dengan melibatkan seluruh pihak salah satunya masyarakat setempat.

“Ya sama (terkait banyaknya jalan tikus), (itu) permasalahan yang ada, yang muncul sekarang itu tadi saya tanya ya berapa pendapatan, pendapatan kita ternyata tidak sesuai dengan jumlah kunjungan yang kita lihat, karena tadi ada keluhan keluhan seperti tadi,” lanjutnya.

Selain itu, Helmi juga menanggapi terkait adanya permintaan diskon harga untuk masyarakat. Menurutnya, pihaknya akan melakukan diskusi lebih lanjut sesuai kondisi di lapangan, khususnya terkait dengan Situ Bagendit yang sering digunakan untuk kegiatan anak-anak atau pelajar, sehingga anak-anak dapat tetap melaksanakan kegiatannya di Situ Bagendit.

“Nah PAD nya ini tadi saya tanya hari sabtu dapat lah 20 juta (untuk) hari minggu segituan, tapi hari-hari biasa itu kecil,” ungkapnya.

Selain itu, Wabup Garut mengungkapkan bahwa dalam rapat kali ini juga pihaknya membahas terkait masalah pemeliharaan, di mana pengelolaan Situ Bagendit masih jauh dari target yang diinginkan.

“Ini kira-kira masih setengahnya lah setengah jalan ya, kita investasi pusat kan 80 hampir 90, investasi daerah 30an lah 30 miliyaran jadi ada 120, (sedangkan) ini diperlukan investasi sekitar 120an lagi,” lanjutnya.

Ia berharap, pihak ketiga yang terlibat dalam pengelolaan Situ Bagendit ini dapat memberikan keuntungan baik bagi masyarakat maupun pemerintah. Selain itu, Wabup Garut menerangkan pihaknya sudah membuat kajian yang salah satunya terkait berapa pendapatan yang bisa masuk ke pemerintah daerah.

“Poin-poinnya dari mana saja nah rinciannya seperti itu, itu harus lewat pihak ketiga. Nah ini mudah-mudahan pihak ketiga nanti dinas ya pihak ketiga selesai dalam melakukan perencanaan konsultasi, kemudian nanti kita lelang untuk pihak ketiga pengelolaannya,” katanya.

Terkait pengerukan Situ Bagendit, Wabup Garut mengungkapkan pihaknya telah mengusulkan kepada Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWS) untuk melakukan pengerukan di Situ Bagendit yang sudah sejak lama mengalami pendangkalan.

“Nah untuk pengerukan kita usulkan ke BBWS karena ini kewenangan daripada BBWS ya, pengerukannya itu, jadi bukan kewenangan dari pemerintah daerah, kita selalu sampaikan bahwa pendangkalan Bagendit itu sudah lama kan dan harus dilakukan pengerukan,” tandasnya. (**/Jabi) 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.