Bisnis Tanaman Hias 2021 Terpuruk; Ini Prediksi Pelaku Bisnis Tanaman Hias di 2022


KOTA BOGOR, JABARBICARA.COM– Bicara tanaman hias memang tidak akan ada habisnya. Kenapa?
Itu karena tanaman hias merupakan satu dari sekian kebutuhan manusia yang dihadirkan untuk keindahan lingkungan kehidupannya.

Terkait itu, salah seorang petani sekaligus pedagang tanaman hias Lili Nursery, Babeh Amir, menyebutkan, para pecinta tanaman hias takan segan mengeluarkan uang, bahkan hingga miliaran rupiah.

"Jangan heran bagi pecinta tanaman hias mereka berani mengeluarkan uang puluhan juta bahkan sampai milyaran untuk mendapatkan jenis tanaman hias tertentu dengan alasan tertentu pula," ujar Babeh Amir saat ditemui JabarBicara.com. Sabtu (15/01/2022).

Sebagai contoh, lanjut dia, tahun 2005 -2010 Indonesia dilanda booming tanaman hias bernama anthurium.

"Ingat anthurium yang pernah jadi King of tanaman hias di Indonesia. Harganya mencapai ratusan juta," cetus Amir.

Terkait itu, tutur Amir, berkat anthurium, jenis tanaman hias lainnyapun terdongkrak dan banyak diburu.

"Saat itulah euphoria tanaman hiaspun melanda di masyarakat," kata dia.

Dilanjutkan Amir, euphoria tanaman hias terjadi lagi pada awal Covid-19 melanda Indonesia. Saat itu aktivitas masyarakat dibatasi dengan work from home (WFH), stay at home, pengetatan prokes dan lain-lain yang membuat masyarakat merasa boring di rumah dengan ruang dan lingkungan terbatas.

"Mereka mencari aktivitas lain, di antaranya menanam atau memelihara tanaman hias," kata Amir.

Hal tersebut menurut Amir berdampak positif bagi petani dan pedagang tanaman hias.

"Bisnis tanaman hias saat itu bisa meraup keuntungan yang besar sehingga mampu meningkatkan perekonomian," sebut Amir.

Akan tetapi, jelas Amir, kini bisnis tanaman hias mengalami keterpurukan.

"Keterpurukan itu saya rasakan sendiri. Kelesuan omset penjualan sudah dirasakan di awal tahun 2021; kini hampir tidak ada pembeli. Prediksi saya, di tahun 2022 kondisi bisnis tanaman hias tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2021," papar Amir.

"Namun demikian, saya tidak akan patah semangat dan akan terus bertani dan mengembangkan jenis tanaman hias yang saya punya sebagai inveatasi masa depan. Siapa tau tanaman hias akan booming atau ramai lagi," kata Amir," kata Amir.

Diharapkan Amir, ada intervensi dari pihak-pihak tertentu untuk mempromosikan, seperti dengan dipersering kegiatan pameran dan bursa tanaman hias, khususnya di wilayah kota Bogor.

"Selain itu ada dan suntikan berupa bantuan modal atau pembinaan dari pihat terkait supaya petani dan pedagang tanaman hias bergairah kembali," tutup Babeh Amir. (Ard4rt/Jb).

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.