Belum Lama di bangun Jalan Pangrumasan - Purwajaya Pendeuy kembali Rusak Berat. Ini kata Kades Pangrumasan!


GARUT, JABARBICARA.COM --Menghabiskan anggaran milliaran rupiah, jalan terusan Pangrumasan- Purwajaya kecamatan Peundeuy yang belum lama dibangun dan kembali rusak berat, dibangun dengan sistem swakelola tipe 2, di duga asal jadi.

Encep Anang Rahmat Kepala Desa Pangrumasan saat dikonfirmasi Media via aplikasi percakapan mengatakan, "jadi gini pak swakelolanya cuman Harian Ongkos Kerja (HOK) saja, sedangkan pengadaan bahan material oleh pihak perusahaan/CV begitu pak. Nama perusahaan dan CV nya saya lupa lagi. Betul Pemerintah Desa membentuk Tim Pelaksana Kegiatan  (TPK), Pembentukan TPK berdasarkan hasil musyawarah dengan BPD, LPM dan Lembaga Desa lainnya, sebagai ketua TPK Nurodin dan Bendahara TPK Jujun."

"Bukan hanya warga yang kecewa, saya juga sebagai kepala Desa sangat kecewa, saat pengerjaan dilakukan sudah beberapa kali pemerintah desa  ingatkan pelaksana terkait kualitas pembangunan, pembangunan tak maksimal yach tentu kami kecewa," paparnya. 

"Kalau soal itu pak pekerjaannya kurang maksimal di tambah curah hujan yang tinggi. Jalan menjadi rusak lanjut," Encep Anang Rahmat

Jalan kembali rusak berat dampak dari angkutan bahan material untuk pembangunan jalan poros desa Pangrumasan desa Purwajaya yang lanjutan di tahun 2022. 

Saya sudah sampaikan langsung ke Kepala Dinas, ketemu dengan Bu Kadis dua kali, di kantor kecamatan Peundeuy dan kantor Desa Toblong, saya sudah sampaikan semuanya ke Kadis agar jalan yang rusak kembali di perbaiki setelah pengerjaan yang lanjutan. 

Sebelumnya di beritakan Pemkab Garut pada tahun Anggaran 2021 menggelontorkan anggaran Miliaran rupiah untuk percepatan pembangunan jalan penghubung antar Desa di kecamatan Pendeuy Kabupaten Garut.

Jalan penghubung Terusan Pangrumasan - Puwajaya  yang berlokasi di Desa Pangrumasan Kecamatan Peundeuy Garut yang belum lama dibangun kini kembali nampak rusak berat, jalan dibangun asal jadi sehingga banyak badan jalan yang  bergelombang dan berlubang . 

Padahal, Jalan sepanjang 1,8 Km ini baru di bangun pada Akhir tahun 2021 dengan menelan Anggaran sebesar  1,8 Miliar rupiah.

Ucu Tutun Bahtiar, salah seorang tokoh pemuda di Kecamatan Peundeuy menyayangkan kondisi jalan yang rusak tersebut, terlebih jalan tersebut belum lama dibangun.

“Jalan ini belum lama dibangun, namun kondisi saat ini sudah rusak berat. Tentu ini merugikan masyarakat pengguna jalan, dan berpotensi mengakibatkan kecelakaan bagi pengendara,” ujar Tutun, Kamis (22/12/2022).

“Sepengetahuan saya anggaran jalan ini cukup besar, dan di kerjakan melalui sistem swakelola tipe 2,” imbuh Tutun.

Dari keterangan Tutun, diketahui bahwa pengerjaan proyek jalan dengan sistem swakelola ini sempat molor ditahun 2021 dan pelaksana kegiatan diduga  tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu sesuai dengan apa yang tercantum dalam surat perintah kerja (SPK) pekerjaan di selesaikan bulan Mei 2022. (Rf/jabi) 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.